KOTA MALANG – malangpagi.com
MPC Pemuda Pancasila Kota Malang belum lama ini mendirikan sasana tinju bernama Pemuda Pancasila (PP) Boxing Camp, yang beralamatkan di Jalan Sumba No. 12 Kota Malang.
Sebagai manajer, ditunjuk Yiyesta Ndaru Abadi, SH MH dan Ahmad Dhofir. Ada tiga pelatih yang menangani para petinju di sasana ini, yaitu Ahmad (Bodong), Sony Anwar, dan M Usman Hadi.
Saat ini, sasana PP Boxing Camp memiliki dua atlet binaan yakni Ronald Adi Saputra (14) dan Emir Shahan Dzakira (15). Di dalam keduanya mengalir darah seorang petinju.
Emir (15) adalah anak almarhum Suroso, mantan petinju profesional era 80an yang pernah mengharumkan nama Kota Malang. Sedangkan Ronald (14), merupakan anak kandung Sony Anwar, mantan petinju sekaligus pelatih PP Boxing Camp Kota Malang.
Keduanya akan bertanding di turnamen tinju amatir se Jawa-Bali dalam rangka HUT PP ke-61, bertempat di Pondok Wina, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi pada 27 Desember 2020.
Ketua PP Boxing Camp Kota Malang, H Agus Sunar Dewabrata, SH mengungkapkan tujuan didirikan sasana ini, karena PP Kota Malang ingin menggiatkan kembali olahraga tinju. Mengingat dulu Kota Malang memang dikenal sebagai gudangnya petinju berprestasi.
“Kebetulan saya pernah berkutat di dunia tinju, yakni sebagai manajer di sasana Jagung, tempat petinju Nurhuda pernah berlatih,” ujarnya kepada Malang Pagi, Sabtu (26/12/2020).
“Selain itu, saya juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pertina. Kebetulan hobi saya adalah tinju, selain kempo. Tinju sendiri merupakan olahraga keras yang butuh disiplin tinggi dan latihan ekstra. Serta butuh teknik, stamina prima, dan mental yang kuat,” lanjut pria yang akrab disapa Abah Nanang itu.
Abah Nanang menambahkan, seorang petinju saat di atas ring harus cepat mengambil keputusan. Butuh intelejensia yang bagus selain fisik. Dengan adanya PP Boxing Camp, diharapkan muncul bibit-bibit petinju muda potensial. Pemuda Pancasila Kota Malang ingin serius membina mereka dari nol.
“Kami berharap, bibit-bibit muda binaan PP Boxing Camp mampu berbicara banyak di kancah tinju nasional. Selain full semangat untuk mengharumkan nama Kota Malang tercinta di ajang bergengsi apa pun,” harapnya.
Intinya, dunia tinju di Kota Malang harus bersinar lagi. Banyak sekali petinju-petinju berprestasi di zaman dahulu yang juga merupakan bagian Pemuda Pancasila, semisal Wonder Boy Roya, HM Nurhuda, dan Monod.
“Kami berharap Pemerintah Daerah lebih memperhatikan petinju-petinju berprestasi yang pernah mengharumkan Malang. Karena jasa-jasa mereka sangat luar biasa. Patut mendapat apresiasi,” tandas Abah Nanang.
Reporter : Doni Kurniawan
Editor : MA Setiawan