KOTA MALANG – malangpagi.com
Koni Kota Malang dengan anggaran 12,5 miliar diajang Porprov VI 2019 prestasinya anjlok. Hal tersebut menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Malang, DPRD Kota Malang dan masyarakat Kota Malang.
Dimana sudah kita ketahui, Kontingen Kota Malang harus puas berada di urutan keempat. Memperoleh medali 40 emas, 49 perak dan 49 perunggu, dibawah Kabupaten Sidoarjo.
“Tentu, hasil yang diraih di Porprov harus dievaluasi. Selisihnya juga cukup jauh, ini tidak boleh dibiarkan,” kata Walikota Sutiaji, Selasa (16/7/2019).
Menurut Sutiaji, dengan hibah dananya mencapai 12,5 Miliar. Kontingen Kota Malang seharusnya bisa mencapai target, dengan persiapan yang dirasa sudah cukup lama.
“Kalau masalah pendanaaan kami rasa tidak ada masalah. Malah untuk Kediri sebenarnya hibah dananya hanya 10 Miliar. Begitu juga dengan Sidoarjo, tetapi mereka bisa lebih unggul dari kita,” bebernya.
Begitu juga, kontingan yang dibawa Kota Malang jauh lebih banyak dibandingkan dengan Kota Kediri. Kontingen Kota Malang yang berangkat ke ajang Porprov mencapai 570 orang sedangkan Kota Kediri hanya membawa 370 kontingen.
“Jangan hanya sekedar dibawa ke lokasi tetapi ngak bisa bertanding, ini akan sia-sia,” sindir Sutiaji.
Adanya kesalahan, dalam pemetaan seharusnya membawa kontingen tidak boleh hanya mengandalkan jumlahnya saja. Kelihatan banyak sementara kualitasnya tidak dipertimbangkan.
“Jumlahnya banyak sementara kualitas tidak dipertimbangkan,” ucap Sutiaji.
Kekecewaan juga dirasakan oleh Sekretaris Komis D DPRD Kota Malang Sugiono. Terkait ajloknya prestasi Kota Malang diajang Porprov VI 2019, ia bersama teman teman di Komisi D akan segera melakukan pemanggilan pengurus Koni.
“Saya kira tidak hanya sekedar evaluasi dan perombakan pengurus, juga perlu dilakukan regenerasi. Kalau sudah tidak mampu ya tentunya tahu diri,” pungkas Sugiono.
Reporter : Red
Editor : Tikno