
KOTA MALANG – malangpagi.com
Persoalan banjir masih menjadi masalah klasik yang menghantui Kota Malang dari waktu ke waktu. Guna mengatasi hal tersebut, Bank Dunia dikabarkan akan menyalurkan bantuan dana sebesar Rp143 miliar untuk proyek penanganan banjir di Kota Malang.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa proses lelang atau Rencana Pemilihan Penyedia (RPP) saat ini tengah berlangsung di tingkat pusat. Nantinya, pembangunan konstruksi penanganan banjir akan dilaksanakan langsung oleh pemerintah pusat.
“Sekarang lagi proses RPP di pusat. Masih proses lelang, persiapan pengadaan di tingkat pusat,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-PKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, Rabu (8/10/2025).
Dandung menjelaskan, bantuan dari Bank Dunia tersebut merupakan bagian dari upaya besar untuk mengurangi risiko banjir di sejumlah titik rawan di Kota Malang. Jika seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, pembangunan fisik proyek ini ditargetkan dimulai pada Februari 2026.
“Anggarannya Rp143 miliar. Kalau lancar, sesuai perencanaan, pengerjaan akan dimulai sekitar Februari atau Maret tahun depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, proyek ini akan difokuskan pada pembangunan saluran air dan long storage di beberapa kawasan yang kerap terdampak banjir, antara lain Jalan Bondowoso, Tidar, Taman Jalan Kediri, hingga saluran di Jalan Letjen Sutoyo menuju Jalan Jaksa Agung Suprapto yang bermuara ke Sungai Brantas.
“Setiap titik pembangunan saluran diperkirakan mencapai panjang sekitar 1,3 kilometer,” jelasnya.
Selain menyiapkan proses lelang, DPUPR-PKP juga kini tengah melakukan koordinasi terkait kesiapan lokasi dan penataan utilitas yang berpotensi terdampak pembangunan. Hal ini dilakukan agar proyek nantinya dapat berjalan tanpa hambatan.
“Sehingga nanti ketika pelaksanaan dimulai bisa berjalan lancar. Misalnya pemindahan utilitas yang ada,” pungkasnya. (YD)