
SAMPANG – malangpagi.com
Sungguh malang nasib pasutri Alwidi dan Horin, warga Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, saat mengetahui bayinya, Siti Romlah yang terlahir tanpa anus (atresia ani).
Bayi yang baru berusia dua minggu itu terus menangis menahan rasa sakit dengan kondisi perut membesar. Sang ibu, Alwidi mengaku tidak tega melihat penderitaan yang dialami buah hatinya tersebut.
“Sebagai orangtua, saya hanya bisa berdoa dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar bayi saya terlepas dari penderitaan. Saya hanya bisa menangis dan mencoba untuk tabah menghadapi cobaan ini,” ucap Alwidi sambil berlinang air mata, Jumat (1/1/2020).
Kondisi ini tak luput dari pantauan aktivis Dewan Kesehatan Rakyat (DKR Sampang. Dengan dukungan Moh. Iqbal Fathoni, mantan Ketua DKR yang sekarang menjadi anggota Komisi IV DPRD Sampang, bayi Siti Romlah segera dibawa ke RSUD dr. Muhammad Zyn Sampang pada Kamis (31/12/2020).
Salah atu aktivis DKR, Azizah menyampaikan, pihaknya berusaha membantu bayi Siti Romlah dengan mengupayakan biaya pengobatan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang.
“Pemkab Sampang siap membantu pengobatan Siti Romlah, dengan biaya pengobatan melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda),” terangnya.
Namun, karena akhir tahun alokasi anggaran sudah tutup, secara administratif tidak memungkinkan bantuan terealisasi dalam waktu dekat.
Pihak RSUD dr. Muhammad Zyn sendiri menyarankan untuk dilakukan operasi ke Rumah Sakit di Surabaya, karena memiliki peralatan lebih lengkap.
“Untuk menyiasati biaya pengobatan ke Rumah Sakit Surabaya, kami membuka rekening donasi untuk pengobatan Siti Romlah,” tutur Azizah.
Hingga saat ini, bantuan yang terkumpul dari para donatur mencapai Rp7 Juta, untuk digunakan berobat dan melakukan analisa kesehatan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
“Kami sudah membawa bayi tersebut ke RSUD dr Soetomo. Dari diagnosa, terdapat kelainan paru-paru dan lahir tanpa anus,” jelasnya.
“Namun karena jadwal operasi di RSUD Dr. Soetomo sudah penuh, maka untuk penanganan operasinya masuk dalam daftar tunggu,” imbuh Azizah.
Bagi pembaca Malang Pagi yang ingin menyalurkan donasi untuk kesembuhan Siti Romlah, dapat dikirim ke rekening Bank Jatim 0243096316 atas nama DKR Sampang. Atau pada hari libur dikirim ke rekening BCA 8960251661 atas nama Moh Iqbal Fathoni.
Atresia ani
Atresia ani atau anus imperforata adalah kelainan kongenital yang menyebabkan anus tidak terbentuk dengan sempurna. Akibatnya, penderita tidak dapat mengeluarkan tinja secara normal.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan saluran cerna janin saat usia kehamilan 5–7 minggu.
Dikutip dari alodokter.com, kondisi atresia ani cukup jarang terjadi. Hanya terjadi pada 1 dari 5.000 kelahiran, dan lebih sering terjadi pada bayi laki-laki. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi.
Penyebab terjadinya atresia ani belum diketahui secara pasti. Kelainan ini terjadi secara acak dan bisa dialami oleh siapa saja. Namun, ada dugaan yang mengaitkan kondisi tersebut dengan kelainan genetik.
Reporter : Widodo
Editor : MA Setiawan