KOTA MALANG – malangpagi.com
Bagi penggemar dan atlet beladiri campuran, atau mixed martial arts (MMA), pertandingan UFC (Ultimate Fighting Championship) seolah menjadi kasta tertinggi dari seluruh event sejenis. Tak sedikit atlet MMA tanah air memimpikan untuk dapat berlaga di ajang yang didirikan sejak 30 tahun lalu tersebut. Salah satunya adalah atlet MMA asal Kota Malang, Muhammad Rheza Arianto, yang kini tengah menjalani pemusatan latihan di San Diego, California, Amerika Serikat.
Bagi Rheza, bertarung di arena oktagon UFC adalah mimpinya sejak menggeluti MMA pada 2015 silam. Arek Polehan 21 tahun itu tercatat belum terkalahkan di ajang ONE Pride, dengan membukukan rekor lima kemenangan.
Rheza kini tengah berada di Amerika Serikat adalah dalam rangka mengikuti program The Fight Academy yang digarap Mola TV, sebuah stasiun televisi berbayar milik Djarum Group, dalam rangka mencari atlet MMA berbakat untuk diboyong ke pentas dunia.
Program The Fight Academy ini juga menggandeng KOBI (Komite Olahraga Beladiri Indonesia) dan ONE Pride, serta menggaet pakar industri MMA Graham Boylan selaku promotor MMA Cage Warriors, yang melahirkan juara-juara UFC seperti Connor McGregor, Michael Bisping, dan Joanna Jędrzejczyk.
Rheza adalah satu dari 12 atlet MMA tanah air yang lolos audisi The Fight Academy, yang digelar pada Desember 22 lalu di Seminyak, Bali, dan sukses menyisihkan ratusan peserta. Selanjutnya, mulai Februari 2023, Ia akan menjalani pemusatan latihan selama tiga bulan di San Diego.
Kabar menggembirakan, Pada 1 Maret 2023, Rheza menjadi salah satu atlet yang diumumkan akan menjalani pertarungan Road to UFC. “Jadi yang lolos Road to UFC ada lima orang, sisanya akan bertanding di Cage Warriors. Semua sudah dapat tempat dan jadwal tanding. Pertarungan saya sendiri akan dilangsungkan di China, pada 27 Mei 2023 mendatang,” ungkap Rheza kepada Malang Pagi, Minggu (26/3/2023).
Sulung dari tiga bersaudara ini mengaku mulai tertarik sejak 2015 awal, mulanya dari nonton video-video di internet. Kemudian Ia pun mengikuti kelas Muaythai dan BJJ (Brazilian Jujitsu) di gym. Pada 2017, Rheza menjalani debut pertandingan beladirinya di cabor Muaythai dalam sebuah event di Surabaya. Debutnya berakhir dengan kekalahan.
Dari Muaythai, Rheza pun mengikuti berbagai cabor beladiri lain, seperti tinju dan Kickboxing. Ia pun mulai rajin mengikuti banyak turnamen. Hingga pada 2019 awal, Ia pun mengikuti audisi ONE Pride. “Alhamdulillah lolos audisi dengan nilai terbaik, grade A. Dari sekitar 200 peserta, yang dapat grade A cuma sekitar 10 orang.
Pada 2019 akhir, Rheza memulai debut MMA-nya. Debut yang berakhir manis dengan kemenangan. “Dari situ makin tertarik dan serius dengan MMA, sampai sekarang. Alhamdulillah, sampai sekarang belum pernah kalah,” tuturnya.
Tak hanya di profesional, di amatir pun prestasi Rheza tak kalah mentereng. Tak lama sebelum berangkat ke Amerika, Ia sebelumnya sukses menjuarai Kejurnas SAMBO dan meraih medali emas di PORPROV Jatim cabor Kickboxing.
Kepada Malang Pagi, Rheza pun meminta doa restu dan dukungan seluruh warga Kota Malang agar dirinya sukses membawa nama kota kelahirannya di ajang olahraga bergengsi dunia. “Sempat ngiri, soalnya teman-teman di sini yang juga lolos Road to UFC mendapat dukungan penuh dari kampung halaman, juga para pejabat di sana. Bahkan ada yang sampai dibikinkan baliho besar,” katanya sambil tertawa.
Warga Kota Malang, ayo kita dukung atlet kebanggaan Kota Malang, Muhammad Rheza Arianto, mewujudkan mimpinya untuk berlaga di UFC! Dukung dan ikuti kiprahnya di Instagram @rhezaarianto_mma. (MAS)