KOTA BATU – malangpagi.com
Manajemen tempat wisata hiburan malam Batu Night Spectacular (BNS), memberikan akses masuk gratis kepada puluhan anak yatim piatu dari Pondok Pesantren Al-Munawaroh yang berlokasi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Sabtu (29/8/2020) malam.
Dengan menerapkan standar protokol kesehatan dengan memberikan faceshield dan masker, sebanyak 45 santri datang didampingi pengurus Pondok Pesantren. Kehadiran mereka disambut Direktur Operasional BNS, Hari Cahyono.
Hari mengungkapkan, tujuan manajemen BNS menggratiskan tiket masuk kepada puluhan anak yatim piatu adalah sebagai wujud kepedulian mereka.
“Ini memang dilakukan sebagai wujud kepedulian kami (manajemen BNS) kepada anak-anak yatim piatu dari Ponpes Al-Munawaroh, Kota Batu. Karena selama pandemi Covid-19 ini, mereka tidak pernah merasakan yang namanya liburan,” ujar Hari kepada Malang Pagi.
“Semoga dengan digratiskannya masuk ke BNS ini, dapat menghibur mereka semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al-Munawaroh, Bisri Fatkhullah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada manajemen BNS, karena telah menggratiskan tiket masuk bagi puluhan anak asuhnya.
“Kami selaku pengurus dari Ponpes Al-Munawaroh mengucapkan terima kasih kepada manajemen BNS, karena telah membantu santri-santri kami,” ujar pria yang akrab dipanggil Gus Bisri ini.
Di masa pandemi ini, lanjutnya, para santri sudah cukup lama tidak pernah menikmati liburan. “Mereka selama empat bulan ini tidak bisa keluar pondok. Selain itu, mereka juga tidak pernah dikunjungi oleh keluarganya” imbuhnya.
Saat disingung tentang sejauh mana peran Pemerintah Desa Tulungrejo dan Pemerintah Kota Batu kepada Ponpes Al-Munawaroh, Gus Bisri mengungkapkan bahwa selama ini tidak ada bentuk perhatian yang mereka terima.
“Dari Pemerintah Desa Tulungrejo tidak pernah ada perhatian. Baik bantuan untuk makan bagi santri kami, atau semacamnya. Jadi kami mencari dana sendiri, dan dibantu oleh para donatur,” beber Gus Bisri.
“Kalau dari Pemerintah Kota Batu, dulu Walikota pernah mengatakan, bahwa untuk masuk ke tempat wisata akan diberikan diskon dengan membayar 50 persen saja. Tapi, darimana kami dapat uangnya. Sedangkan untuk makan anak-anak saja kami harus bersusah-payah mencarinya,” tandasnya, berharap uluran tangan dari para dermawan.
Jumlah santri di Pondok Pesantren Al-Munawaroh di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu saat ini berjumlah 45 anak yatim piatu. Sebagian besar berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya juga ada yang berasal dari Malaysia.
Penulis : Dian
Editor : MA Setiawan