
KOTA MALANG – malangpagi.com
Guna mencegah dan mengantisipasi penggunaan obat-obatan berbahaya serta tidak berizin, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) berkolaborasi untuk menyelenggarakan Sosialisasi Konsumen Cerdas Tolak Penyalahgunaan Obat. Acara ini diadakan di Gedung Yayasan Peduli Anak Cacat (YPAC) Kota Malang, Selasa (19/12/2023).
Anggota Komisi IX, Kris Dayanti mengatakan kolaborasi antara BPOM RI dan DPR RI dalam penyelenggaraan sosialisasi ini menandakan komitmen bersama untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan penyalahgunaan obat. Dirinya menyampaikan pentingnya kerjasama antara lembaga pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kesehatan masyarakat dari risiko penggunaan obat yang tidak aman.
“Kami berkolaborasi dengan BPOM RI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya obat-obatan berbahaya dan peran konsumen dalam memilih obat yang aman dan berizin,” ucapnya.
Kris Dayanti menjelaskan bahwa sosialisasi ini memfokuskan pada pemahaman masyarakat tentang risiko dan dampak negatif dari penggunaan obat-obatan yang tidak berizin.
“Materi presentasi mencakup cara membedakan obat berizin dan ilegal, risiko overdosis, serta efek jangka panjang dari penyalahgunaan obat tertentu,” serunya.
Selain itu, Kris Dayanti memaparkan bahwa sosialisasi ini memberikan penekanan khusus pada cara membaca label obat, memahami resep dokter, dan mengenali tanda-tanda obat yang aman.
“Kami mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas yang selektif dan tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa petunjuk medis yang benar ataupun yang sesuai aturan,” paparnya.
Sementara itu, Fungsional ahli madya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya, Meliza Miranda Widyasari memberikan penekanan pada peran penting BPOM sebagai lembaga pengawasan obat dan makanan di Indonesia.
“BPOM selalu berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari risiko kesehatan yang diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan ilegal atau tidak berizin. Kami bekerja sama dengan DPR RI dan komponen masyarakat untuk menyosialisasikan informasi yang benar dan akurat terkait penggunaan obat,” ucapnya.
Meliza mengungkapkan kolaborasi antara BPOM RI dan DPR RI dalam sosialisasi ini menciptakan momentum positif dalam upaya pencegahan dan pengawasan terhadap obat-obatan di masyarakat. “Kesadaran dan partisipasi masyarakat diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memastikan penggunaan obat yang aman dan berizin,” pungkasnya.