Ketua Kampung Tangguh Kreatif, (Baju batik) Sekaligus Ketua RW.06 Jodipan Muhammad Lutfi Saat Memberikan Sambutan Peresmian Kampung Tangguh Kreatif.(Doni/malangpagi.com)
KOTA MALANG , Malangpagi.com
Pembagian sembako yang bartajuk “Dari Warga Untuk Warga” tak diduga mendapat apresiasi banyak pihak. Tentunya hal juga menjadi sumber inspirasi arti pentingnya gotong royong. Semua bukan tanpa sebab, karena sumber bantuan sembako itu berasal dari Bantuan Sosial Tunai (BST) dermawan dan donatur warga lingkup RW.06 itu sendiri.
Meski demikian, semuanya berangkat dari kesadaran dan kepedulian serta semangat gotong royong. Semua dilakukan dengan keikhlasan dan tanpa paksaan. Sembako tersebut diperuntukkan bagi warga yang benar-benar membutuhkan.
Oleh sebab itu RW.06 Jodipan dianggap memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai “Kampung Tangguh Kreatif”. Itu ditunjuklah kepada wilayah tersebut oleh pihak Danramil melalui Ketua RW.06.
Ketua “Kampung Tangguh Kreatif ” RW.06 Jodipan, Muhammad Lutfi menyampaikan, suatu kebanggaan dan kehormatan dengan ditunjuknya wilayah RW kami sebagai “Kampung Tangguh Kreatif”. Kita ketahui bersama, kriteria kampung tangguh banyak sekali, harap dimaklumi jika ada kurangnya disana sini. Tentunya kami masih harus banyak belajar, karena kami akui masih baru,”pungkasnya,saat ditemui malangpagi.com, Senin 06 Juli 2020.
Saat ditunjuk, ia akui jujur meminta arahan dan bimbingan langsung kepada pihak Danramil, tentu bukan tanpa alasan, karena menurutnya hal tesebut sebagai pengalaman baru.
Pria yang juga sebagai RW.06 ini menambahkan, kegiatan pembagian sembako yang bersumber dari BST sudah kami lakukan untuk kedua kalinya. Ketika menginjak kali ketiga, bertepatan ditunjuklah wilayah kami sebagai “Kampung Tangguh Kreatif”. Jadi untuk pembagian sembako tahap 3 akan dilakukan setelah louncing “Kampung Tangguh Kreatif”imbuhnya.
Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19 wilayah RW.06 sendiri sudah melakukan beberapa giat tangguh. Ia memaparkan, bahwasannya sebelum napi dikeluarkan portal dan cctv sudah ada tiap sudut kampung. Nuansa gotong royong sudah tercipta lama, kegiatan keagamaan pun sudah 45 tahun berjalan. Situasi keamanan ketertiban di masyarakat pun sangat kondusif,”tutupnya saat ditemui acara louncing “Kampung Tangguh Kreatif”.
Reporter: Doni
Editor: Tim Redaksi