TULUNGAGUNG-malangpagi.com
Merasa prihatin dengan nasib yang menimpa salah satu warganya, Kades dan Sekertaris Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggungunung, Kabupaten Tulungagung datang ke Mapolres Tulungagung guna melaporkan dugaan kasus pemerkosaan.
Dalam hal ini, dugaan korban pemerkosaan itu, adalah Sup (28th), salah seorang wanita yang dikabarkan mengalami keterbelakangan mental dalam kesehariannya hanya tinggal bersama neneknya.
Sekertaris Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, Wiwik Agung Suryanto, saat ditemui wartawan di ruang Satreskrim Polres Tulungagung, Jumat (5/4/2019) siang, mengatakan korban melahirkan, Selasa (2/4/2019) yang lalu.
Sedangkan, saat ini yang bersangkutan masih berada di rumah sakit untuk masa pemulihan, Wiwik menambahkan, pihaknya sedang membantu proses administrasi pembayarannya di rumah sakit.
Selain itu, pihak pemerintah desa juga ikut membantu pelaporan kasus Sup, ke kepolisian. Mengingat, kejadian serupa sekitar setahun yang lalu juga pernah menimpa warganya tersebut, namun saat itu bayi meninggal sehari setelah dilahirkan.
“Sebelumnya sekitar 2018 yang lalu, juga sudah pernah lho, mas, tapi anaknya yang dilahirkan prematur dan meninggal dunia,” ujar dia.
Wiwik menjelaskan, pada kejadian yang pertama, Sup mengaku diperkosa oleh tetangganya sendiri berinisial “S” yang tinggal tidak jauh dari rumahnya, dan “S” pun mengakui perbuatannya, bahkan berjanji akan menafkahi anak hasil perbuatannya tersebut.
“Waktu itu, si “S” ini mau bertanggung jawab dan berjanji menafkahi anak hasil perkosannya itu, tapi ndak jadi, karena bayinya meninggal sehari kemudian,” ungkapnya.
Namum, untuk peristiwa yang kedua ini, lagi-llagi korban mengakui diperkosa oleh orang yang sama, bahkan kali ini pelaku memberikan ancaman kepada korban agar tidak melaporkannya kepada siapapun, karena dari pengakuan korban diancam pelaku akan disembelih .
Namun menurut Wiwik, setelah dimintai penjelasaanya mengenai kehamilan Sup yang kedua , pria berisinial “S” tersebut menyangkal jika kembali memperkosa korban.
“Kalau yang kedua ini, “S” tidak ngaku makanya kita mau selesaikan masalah ini melalui jalur hukum yaitu kepolisian,” tuturnya.
Kondisi tersebut saat ini membuat masyarakat sekitar resah dan gaduh sehingga pihaknya selaku pemerintah desa mengambil sikap untuk melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
Didukung dengan bukti video hasil wawancara singkat pemerintah desa dengan korban, beberapa saat yang lalu.
“Dalam pengakuannya (Sup), diperkosa oleh orang yang sama, saya ada videonya, dari pengakuannya kejadiannya saat korban ini mencari rambanan (pakan ternak) di ladang korban dipaksa melakukan hubungan badan sama si pelaku,” pungkasnya.
Reporter : Ahmad Soim
Editor : Putut