KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemkot Malang jajaki PT SMI untuk danai Mall UMKM. Terkait Hal ini, Walikota Malang Sutiaji melakukan penjajagan kemitraan pembiayaan dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero), sebagai solusi pembiayaan pembangunan infrastruktur di Kota Malang.
“Kita sadar ada keterbatasan keterbatasan dari APBD. Baik itu dari sisi kapasitas jumlah maupun mekanisme,” ujar Sutiaji, Jumat (5/4/2019) di ruang rapat Walikota Malang.
Sementara percepatan pembangunan menjadi kebutuhan utama untuk mampu mendorong dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk itu diperlukan langkah terobosan (alternatif) pembiayaan pembangunan di kota Malang.
“Setidaknya untuk menopang proyek proyek besar seperti rencana pembangunan Mall UMKM dan pengembangan rumah sakit daerah,” kata Sutiaji.
Sementara Dirut PT. SMI, Emma Sri Martini menginformasikan ada 10 (sepuluh) sektor infrastruktur yang dapat didanai PT. SMI yakni ketenagalistrikan, transportasi, jalan dan jembatan, air bersih, rollingstock kereta api, telekomunikasi, minyak dan gas hilir, pengelolaan limbah, irigasi dan efisiensi.
Serta 6 (enam) sektor infrastruktur sosial yang dapat didanai yakni infrastruktur kawasan, infrastruktur pemasyarakatan, pasar, rumah sakit, infrastruktur pariwisata dan infrastruktur pendidikan.
“Ada 3 (tiga) skema tempo pinjaman daerah yang ditawarkan. Pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,” jelas Emma.
Ditambahkannya, misi PT. SMI sebagaimana diamanatkan Pemerintah adalah memberikan alternatif pembiayaan atas keterbatasan APBD, membantu percepatan pelayanan masyarakat dan percepatan pencapaian target daerah.
“Kalau mengandalkan APBD kiranya ada keterbatasan keterbatasan. Belum tentu bisa diselesaikan dalam kurun waktu 1 – 2 tahun dan yang pasti mekanisme yang lazim ditempuh bila itu menggunakan dana APBD adalah multiyears. Opsi yang kami berikan melalui pilihan Pinjaman Daerah, Kerjasama Pemerintah – Badan Usaha (KPBU) dan Obligasi Daerah, akan memberikan efektifitas pencapaian target berbasis SDGS (Sustainable Development Goals),” imbuh Dirut PT. SMI ini.
Lebih jauh, Sutiaji menyampaikan salah satunya mengarah pada pelaksanaan KPBU. Tentu akan dilakukan pendalaman pendalaman, termasuk opsi pinjaman daerah yang artinya peminjamnya Pemkot dan bukan BUMD nya.
“Langsung ditindaklanjuti survey lapangan dari tim SMI ke 3 (tiga) proyek yang kita rekomkan yakni mall ramayana, pasar besar dan RSUD,” ujar Walikota Sutiaji.
Mall Ramayana memiliki lahan sekitar 1 Ha, dalam skenario rancangan akan dibangun 12 lantai, per lantai luasan sekitar 600 meter. 6 lantai diperuntukkan untuk UMKM, sisanya untuk hotel dan parkir.
“Kita ingin tangani dan kelola secara mandiri melalui BUMD yang kita miliki dan sedang kita up grade, karena selama ini juga merugi dan memotret dividen dari pusat perbelanjaan yang menggunakan lahan Pemkot juga tidak sesuai ekspektasi, maka asa besar kami berikan kepada Perumda Aneka Usaha menjadi primadona baru bagi sumber pendapatan daerah,” yakin Walikota Sutiaji.
Reporter: Red
Editor : Tikno