
KOTA MALANG – malangpagi.com
Festival Padang Bulan yang digelar di Koridor Kayutangan Heritage pada Sabtu (9/9/2023) menyedot animo masyarakat untuk menyaksikan event yang digelar saat Bulan Purnama. Ribuan pengunjung memadati jalanan yang digadang-gadang sebagai Ibukota Heritage Malang Raya ini. Tak ayal, kedatangan para wisatawan tidak terlepas dari keberadaan sampah.
Untuk menjaga Kota Malang tetap bersih, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) hadir menjalankan Tusi (Tugas dan Fungsi) dengan menerjunkan personil kebersihan dan armada.
Edy Purwanto selaku Pengawas Lapangan Petugas Kebersihan Jalan mengatakan sangat mendukung dengan diadakannya Festival Padang Bulan yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang.
“Meskipun acaranya terkesan mendadak tapi kami menilai cukup berhasil dengan datangnya masyarakat yang sangat banyak dan antusias menyaksikan sajian-sajian tarian dan kesenian yang ditampilkan dari berbagai kelompok seni maupun budayawan,” ungkapnya kepada Malang Pagi, Sabtu (9/9/2023).

Dikatakannya, masyarakat sangat senang melihat kesenian tradisional tersebut. Ada sekitar 50 UMKM (Usaha Menengah Kecil Mikro) yang secara tidak langsung menambah penghasilan bagi masyarakat.
“Dengan diadakannya kegiatan yang dimulai sejak sore hingga malam hari. DLH Kota Malang mempersiapkan 35 personel kebersihan dengan 2 kendaraan mini dump dan 1 compactor dengan pembagian 2 (dua) sif,” terangnya.
“Sif pertama 15 personil yang bekerja mulai dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB. Sedangkan, untuk sif kedua dari jam 19.30 WIB sampai acara selesai,” beber Edi.
Ia menegaskan usai acara selesai pasukan langsung melakukan kegiatan Sapu Bersih. “Pembersihan dimulai dari pukul 23.00 WIB hingga pukul 00.30 WIB. Baru selesai dengan armada compactor dan 20 personel. Kapasitas sampah yang dihasilkan lumayan banyak karena banyaknya penonton yang datang dan dengan adanya tambahan UMKM yang berjualan otomatis sampah dari pedagang juga banyak,” terang Edy.
Dirinya menambahkan, setiap akan dilaksanakan kegiatan maupun selesai kegiatan, personel kebersihan DLH Kota Malang selalu melakukan apel terlebih dahulu agar selalu diberikan kelancaran dalam bekerja dan selesai bekerja. “Semoga kita selalu di berikan keselamatan karena keluarga menanti di rumah,” tutur Edy.
Selanjutnya, pihaknya berharap apabila Car Free Night dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjadi agenda wisata Kampung Tematik Kayutangan Heritage agar ada perhatian khusus untuk para petugas yang membersihkan acara. “Semoga apa yang di kerjakan teman-teman DLH sebagai petugas penyapuan jalan selama bertugas selalu diberikan kelancaran dan kesehatan dengan semboyan Kuthone Resik Rejekine Apik,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Walikota Malang, Sutiaji menyarankan agar Festival Padang Bulan ini dapat dijadikan sebagai kalender event pariwisata. “Ke depannya, acara ini akan dihelat rutin setiap bulan sekali dan dapat dijadikan kalender event sehingga tamu yang datang ke Kota Malang bisa tahu bahwa tiap tanggal sekian ada Festival Padang Bulan,” terang Sutiaji.
Orang nomor satu di Kota Malang ini sangat mengapresiasi gelaran Festival Padang Bulan meskipun diintruksikan secara mendadak namun animo masyarakat dan penyelenggara patut dihargai. “Kami ajak anak-anak bermain dan berpartisipasi bahwa hidup harus secercah Bulan Purnama. Harus optimis dalam memandang dan memasuki kehidupan nanti,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi sengaja merancang perhelatan ini untuk mengenalkan dolanan (permainan) kepada anak-anak. “Ada sajian jaranan, topeng dan hiburan yang ditampilkan anak-anak. Hal ini sebagai salah satu upaya agar anak-anak dapat pisah dari ponsel dan mengenal hiburan rakyat,” ungkap Baihaqi.
Di sisi lain, melalui kegiatan ini pihaknya dapat menguatkan UMKM untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. “Ini sesuai komitmen Walikota Malang untuk membangun UMKM,” pungkas Baihaqi. (Har/YD)