TULUNGAGUNG-malangpagi.com
Sangat disayangkan, nasib bocah perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini menghembuskan nafas terakhirnya dalam kondisi tragis.
Ini terjadi, pasalnya, Umi Latifatul Husna (13th) siswi kelas 6 salah satu Sekolah Dasar (SD) Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung ini meninggal saat akan menyetrika bajunya.
Kapolsek Kalangbret Akp Puji Hartanto saat dihubungi wartawan, Jumat (22/3/2019) sore, membenarkan adanya peristiwa meninggalnya salah satu siswi SD Bolorejo ini .
Kapolsek menjelaskan, awal kejadian bermula saat korban akan menyeterika baju muslim milik korban yang akan dipersiapkan untuk dipakai peringatan bulan Rajab disekolahnya. Diduga tangan korban masih basah saat korban menancapkan colokan setrika ke aliran listrik, sehingga korban tersengat aliran listrik yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Dari hasil olah TKP dugaan sementara penyebab kematian korban akibat tersengat aliran listrik saat korban mau mrnancapkap colokkan setrika, namun kondisi tangan korban masih basah sehingga menimbulkan korban kesetrum,” terang dia.
“Kejadian pertama kali diketahui oleh Kakek korban Sutar (65th), sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB, yang mengetahui cucunya (korban) sudah terjatuh, yang selanjutnya berusaha meminta pertolongan kepada Warman, salah seorang pegawai kesehatan dalam kondisi korban masih terlilit kabel. Korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas Kauman, sayang nyawa korban tidak tertolong lagi,” tambah Kapolsek .
“Dari hasil pemeriksaan petugas tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, diduga korban meninggal akibat kesetrum listrik. Sesuai permintaan pihak keluarga korban, menyatakan menerima dan iklhlas atas kematian korban, yang selanjutnya pihak keluarga korban meminta jasad korban untuk dibawa pulang untuk dimakamkan,” pungkas Kapolsek .
Sementara itu, berbagai ucapan bela sungkawa terus berdatangan di rumah korban yang sehari-harinya tinggal bersama kakek dan neneknya di Dusun Morangan, Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, karena orang tua korban bekerja di luar kota.
“Umi adalah anak yang tergolong tekun beribadah dan cerdas juga banyak teman. Bahkan, beberapa hari terakhir ini Umi sempat mengutarakan niatnya, jika nanti sudah lulus SD dirinya akan melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren,” tutur Umar (43th), salah satu tetangga korban.
“Kami semua merasa ikut kehilangan dan bersedih atas meninggalnya Umi. Dan, rencananya jenasah akan dimakamkan menunggu kepulangan ayahnya yang saat ini sudah dalam perjalanan pulang,” tambahnya.
Reporter : Ahmad Soim
Editor : Putut