
KOTA MALANG – malangpagi.com
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Wilayah Malang akan merombak desain Koridor Kawasan Wisata Kayutangan Heritage.
Ketua IAI Wilayah Malang, Ar. Armudya Indra Permana mengatakan, desain Koridor Kayutangan Heritage ini merupakan program Corporate Social Responbility (CSR) melalui Satuan Kerja Pengabdian Profesi IAI Cabang Malang.
“Kemarin masuknya IAI Cabang Malang dilakukan Satuan Kerja Pengabdian Profesi Malang outputnya adalah desain Koridor Kayutangan Heritage,” ujar Indra.
Indra menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan desain tersebut ke Pemkot Malang. Nantinya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Malang untuk menentukan desain koridor kayutangan hingga paten.
“Tentunya ini melalui diskusi-diskusi dengan stakeholder, seperti dinas terkait hingga Wali Kota Malang yang baru,” terangnya.
Indra menjelaskan, konsep desain ini bakal mengganti mindset Koridor Kayutangan Heritage. IAI Cabang Malang ingin Koridor Kayutangan Heritage ini menjadi jalan destinasi wisata Kota Malang.
“Kami mengusulkan untuk perubahan mindset selama ini Kayutangan yang identik dengan jalan utama, menjadi Kayutangan sebagai jalan destinasi wisata Kota Malang,” tuturnya.
Oleh karena itu, dirinya menyebut, bakal melakukan pelebaran di pedestrian Koridor Kayutangan Heritage menjadi 6 meter, baik untuk pedestrian yang di kanan maupun kiri jalan.
“Jalan utamanya itu jadi 12 meter. Sekarang itu tidak rata lebarnya ada yang 4 meter ada yang 6 meter. Kami usahakan semaksimalnya untuk pelebaran,” kata Indra.
Lebih lanjut, Indra menerangkan bahwa pelebaran ini akan berdampak kemacetan di Koridor Kayutangan Heritage. Namun hal ini memang tujuan desain itu dibentuk.
“Jadi memang gak semua kendaraan bisa melintasi. Di sana pasti macet. Dan harus lewat jalan alternatif lain. Karena tujuan orang ke sana nantinya ya wisata,” ujarnya.
Indra menjelaskan, saat pedestrian itu nantinya dilebarkan, bakal diisi berbagai macam ornamen untuk memberi nyaman pengunjung. Setidaknya bakal ada signage baru, kursi yang baru, hingga penanda jalan. Selain itu, rencananya juga bakal ada reklame yang didesain menarik di pedestrian tersebut.
“Jadi reklame ini bakal jadi pemasukan untuk Pemkot Malang. Karena ini jadi tempat wisata, pastinya juga reklamenya bakal mahal,” tuturnya.
Indra menambahkan, desain awal yang dibikin IAI Cabang Malang ini juga akan mengganti lampu-lampu di sepanjang koridor. Menurutnya, lampu-lampu berwarna hijau di koridor itu tidak ada akar sejarahnya dengan Kota Malang.
“Kan yang itu identik dengan keraton ya mas, mungkin akan dicopot dan akan diganti yang ada kaitannya dengan Malang,” jelas Indra.
IAI Malang pun bakal mendesain lampu di Koridor Kayutangan Heritage itu dengan konsep Belanda atau kolonial. Hal ini dilakukan agar Kayutangan Heritage itu ada identitas Malangnya.
“Kalau sekarang gak nyambung mas. Kita ini bukan Jogja, kita ini bukan Madiun. Jadi kami akan ganti. Lampunya menggunakan elemen-elemen yang ada di sana, elemen-elemen Belanda,” pungkasnya. (YD)