
KOTA MALANG – malangpagi.com
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan enam tersangka tragedi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022) lalu, usai laga sepakbola lanjutan Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
“Berdasarkan gelar perkara dan alat bukti permulaan yang cukup, maka saat ini telah ditetapkan sebanyak enam tersangka,” jelas Kapolri dalam konferensi pers yang digelar di Mapolresta Malang Kota, Kamis (6/10/2022).
Keenam tersangka adalah Ir AHL (Ahmad Hadian Lukita) selaku Direktur PT LIB (Liga Indonesia Baru), Ketua Panitia Pelaksana AH (Abdul Haris), Security Officer SS (Suko Sutrisno), Kabag Ops Polres Malang Wahyu SS (Wahyu Setyo Pranoto), anggota Brimob Polda Jatim H (AKP Hasdarmawan), dan Kasat Samapta Polres Malang BSA (AKP Bambang Sidik).
Sejauh ini, 31 personel kepolisian telah diperiksa terkait tragedi ini. Dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan bukti yang cukup 20 orang diduga melakukan pelanggaran. 11 personel diketahui adalah pihak yang menembakan gas air mata di dalam Stadion Kanjuruhan.
Dalam proses penyidikan, tim telah memeriksa 48 saksi meliputi 26 personel Polri, tiga penyelenggara pertandingan, delapan stewards, enam saksi yang berada di TKP, serta lima korban.
Kapolri juga menjelaskan, penetapan tiga anggota kepolisian sebagai tersangka adalah terkait penggunaan gas air mata dalam peristiwa tersebut. “Kabag Ops Polres Malang, Wahyu SS mengetahui aturan FIFA mengenai larangan menggunakan gas air mata. Tetapi tidak mencegah atau melarang penggunaan gas air mata,” jelas Jenderal Listyo Sigit.
Sedangkan anggota Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik adalah pihak yang memerintahkan untuk menembakan gas air mata ke arah tribun penonton.
Kapolri Listyo Sigit menegaskan, bahwa timnya akan terus bekerja semaksimal mungkin, dan kemungkinan akan terdapat penambahan tersangka lainnya dalam kasus ini.
Agar pertandingan sepakbola di tanah air lebih baik, Kapolri mengaku akan mengeluarkan peraturan terkait penyelenggaraan kompetisi sepakbola berikut sistem pengendalian penonton.
“Kami harapkan penyelenggaraan kegiatan olahraga menjadi lebih baik dan berlangsung dengan lancar dan aman. Terlebih kita akan menghadapi Piala Dunia Sepakbola U20,” harap Jenderal Listyo. “Selain itu, kami juga akan melakukan evaluasi dengan Kemenpora, PSSI, perwakilan suporter, dan pemilik klub, guna menyusun dan memperbaiki manajemen terkait pertandingan dan keselamatan, baik official maupun penontonnya,” tandasnya. (MAS)