MALANG – Malangpagi.com
Kembali terjadi, saat ini pihak keluarga pasien di Malang mempertanyakan dasar yang dipakai Rumah Sakit (RS) Prima Husada. Atas diisolasinya pasien bernama Kumaiyah (53 tahun), warga Jalan Biruasri, RT.10, RW.03 Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari,Kabupaten Malang.
Menurut keterangan keluarga pasien, Ilham Nurali Fadlilah mengatakan, pasien sebelumnya mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru sudah lama. Karena penyakit yang dideritanya kambuh, akhirnya pihak keluarga membawa pasien ke RS Prima Husada, yang terletak di Jalan Banjararum Selatan No.3-7 Singosari, pada Senin 20 Juli 2020.
“Pasien ini budhe saya, dia tinggal di rumah saya. Kemarin itu sakitnya kambuh dan kakinya bengkak, selanjutnya kami bawa ke RS Prima Husada dan opname di sana.
Namun ketika saya mau menjenguk, perawatnya bilang pasien tidak bisa dijenguk, karena di ruang isolasi. Sontak saya kaget, kok budhe saya diisolasi, dasarnya apa?, ” katanya kepada malangpagi.com, Rabu (22/7).
Lebih lanjut Ilham menjelaskan, pasien diisolasi karena pihak RS menduga pasien terpapar Covid-19. Hal itu diketahui saat pihaknya diminta untuk menandatangani surat pernyataan, informasi pasien terkonfirm Covid-19 oleh pihak RS Prima Husada pada Selasa (21/7) malam.
“Tambah Ilham, saya ditelepon oleh pihak rumah sakit untuk datang menandatangani surat pernyataan. Setelah sampai di RS Prima Husada, saya disodori lembaran surat pernyataan informasi pasien terkait Covid-19. Lalu saya disuruh menandatangani di surat tersebut. Selanjutnya kami tidak mau tandatangan. Karena, menurutnya ini merasa janggal,” ungkapnya.
Atas kejanggalan tersebut, lantas Ilham berupaya menanyakan langsung kepada pihak RS Prima Husada mengenai dasar diisolasinya pasien.
“Selanjutnya, saya menanyakan langsung kepada perawatnya, kenapa budhe saya diisolasi,ucap Ilham. Perawatnya mengatakan sudah dilakukan screening dan rapid test kepada pasien, namun mengenai test swab katanya belum dilakukan, bahkan petugas Rumah Sakit tersebut menyodorkan beberapa lembar kertas yang harus di tandatangani keluarga pasien. kertas tersebut berisikan lampiran informasi hasil laboratorium dan surat pernyataan informasi pasien terkait covid-19. Namun saya tidak menandatangani surat tersebut, karena saya merasa ada yang janggal.
Lebih janggalnya lagi, (menurut Ilham) saat ia menemui Direktur RS Prima Husada, pada Rabu, 22 Juli 2020. Setelah mendapat pernyataan dari perawat bahwa belum dilakukan swab terhadap pasien, namun justru direktur RS mengatakan sudah dilakukan test swab sebanyak 2 kali, yaitu kemarin dan hari ini. Saat di tanyakan hasil swabnya, dr. Rousdy tersebut mengatakan kalau swabnya belum di kirim.
Sementara itu, Direktur RS Prima Husada Ahmad Rousdy Noor saat di hubungi via telpon mengaku, jika di RS Prima Husada tersebut tidak pernah menerima pasien yang diduga terpapar Covid-19, dan tidak ada pasien yang diisolasi di rumah sakit tersebut.
Sebagai informasi, RS Prima Husada pernah diistirahatkan pelayanannya pada Jumat (12/6) lalu, karena ditengarai menjadi salah satu tempat penularan Covid-19 di Kabupaten Malang, khususnya di Malang utara.
Pewarta: Doni
Editor: Redaksi