Papua, malangpagi.com
Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif Raider 509 Kostrad, berhasil membantu seorang ibu dari Desa Wonorejo, Pir 4, Kabupaten Keerom, Papua yang melahirkan di dalam ambulans, Rabu (28/8).
Peristiwa ini bermula sekitar pukul 16.30 WIT, ketika Eti mengalami kontraksi, kemudian dievakuasi menggunakan ambulan milik Puskesmas Desa. Dalam perjalanan dari desa menuju rumah sakit terdekat yang jaraknya tidak memungkinkan, tiba-tiba ambulans berbelok masuk kedalam Pos Kout Arso Tami milik Yonif Raider 509 Kostrad.
Mengetahui hal tersebut, Prajurit Yonif Raider 509 Kostrad, Praka Feby dan Prada Goffar yang kebetulan sedang melaksanakan penjagaan pos berinisiatif membawa Eti masuk kedalam pos guna mendapatkan pertolongan dari Dokter Satgas.
Perjalanan dari Desa menuju rumah Sakit Arso 2 menempuh waktu sekitar 1 jam, dengan kondisi jalan yang tidak rata dan rusak.
Sesampai di Pos Arso Tami, kondisi Eti kian lemah. Dokter Satgas Yonif Raider 509 Kostrad, Letda Ckm Abraham Valent pun tanpa pikir panjang segera melakukan tindakan yang dibantu oleh bidan desa.
“Ini pengalaman yang tak akan terlupakan, putri kami melahirkan di dalam ambulan dan ditolong oleh bapak-bapak TNI”, tutur Rusminah ibu dari Eti.
Dirinya bersama anaknya berterima kasih atas bantuan anggota Satgas Yonif Raider 509 Kostrad sehingga proses persalinan berjalan dengan lancar dan selamat.
“Alhamdulilah putra kami lahir dengan selamat dan sehat, sebagai rasa syukur kami akan memberikan nama Cakra sesuai permintaan Dokter yang menolong kami,” tutur Eti usai persalinan.
Wakil Komandan Satuan Tugas (Wadansatgas) Yonif Raider 509 Kostrad, Kapten Inf Rhetorica Tiertha Amandica, S.IP. menyampaikan, ”Apa yang dilakukan Satgas, merupakan implementasi dari komitmen kami sejak awal penugasan, yakni melaksanakan tugas yang berorientasi pada kebermanfaatan diri bagi lingkungan dan masyarakat di perbatasan,” tegasnya.
“Kami berharap anak tersebut, menjadi anak yang taat kepada kedua orang tuanya dan berguna bagi agama, bangsa dan negara,” imbuhnya Wadansatgas.
Reporter : Red
Editor : Ana