
KOTA MALANG – malangpagi.com
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam keprotokolan secara konsisten, namun tetap fleksibel sesuai kondisi lapangan.
Hal tersebut disampaikan usai melaunching Forum Protokol Sinergi Antar Perangkat Daerah (PROSAPTA) Kota Malang, bertempat di Ruang Sidang Balai Kota, Kamis (18/9/2025).
Menurutnya, SOP protokoler tidak dapat dipandang sebagai aturan yang kaku semata, namun dibutuhkan pengalaman, keluwesan, serta kemampuan membaca situasi agar pelaksanaannya berjalan baik.
“Ada SOP yang harus dilakukan dalam keprotokoleran. Membiasakan SOP ini tentu juga butuh pengalaman dan menyesuaikan kondisi pada saat kegiatan berlangsung,” jelas Wahyu.
Ia mengatakan bahwa koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi kunci agar protokoler dapat berjalan efektif, terutama ketika menghadapi situasi tak terduga.
“Ini menjadi hal pertama di Kota Malang untuk mengkolaborasikan protokoler agar bisa dipahami antar OPD. Dengan begitu, jika terjadi hal-hal tidak terduga saat kegiatan, mereka bisa lebih siap,” tegasnya.
Wahyu menekankan, selain konsistensi terhadap SOP, petugas protokoler juga harus memiliki inisiatif serta keluwesan dalam mengambil keputusan di lapangan.
“Karena harus menyesuaikan kondisi di lapangan. Ini butuh jam terbang, dan membiasakan membaca situasi itu penting dalam menerapkan SOP keprotokoleran,” ucapnya.
Lebih lanjut, Wahyu juga menyoroti peran media dalam setiap kegiatan pemerintahan. Menurutnya, kebutuhan media seperti pengambilan gambar maupun informasi berita harus diakomodasi tanpa mengabaikan aturan protokoler.
“SOP dengan media juga harus bisa luwes agar kebutuhan media terpenuhi, sekaligus menjaga jalannya kegiatan sesuai standar,” pungkas Wahyu. (YD)