Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Padepokan Eyang Panji Gelar Ritual Malam Satu Suro di Kepanjen

by Red
21 Agustus 2020
in Seni & Budaya
Bagikan Berita

Prosesi jamasan Malam Satu Suro di Desa Jenggolo, Kepanjen. (Foto: Doni/MP)

KABUPATEN MALANG – malangpagi.com

Sejak awal didirikan pada awal tahun 2000 silam, Padepokan Eyang Panji dikenal kerap melakukan berbagai kegiatan spiritual dan budaya. Salah satunya yaitu menggelar peringatan tahun baru Islam atau Satu Suro, yang selalu diadakan setiap tahun.

Tahun ini, Padepokan Eyang Panji melakukan prosesi ritual Malam Satu Suro di Desa Jenggolo, Kepanjen, Kabupaten Malang pada Kamis (19/8) dini hari lalu. Acara tersebut juga disertai kegiatan bakti sosial, dengan pemberian satu unit komputer kepada BUMDes setempat. Selain itu, juga dilakukan pembagian 99 paket sembako kepada masyarakat sekitar.

Pemangku Padepokan Eyang Panji, Wahyu Widayat didampingi Bendahara Perempuan Kebaya Malang Raya, Winar Wahyu memberikan satu unit komputer kepada BUMDes Desa Jenggala, Kepanjen. (Foto: Doni/MP)

Prosesi ritual Satu Suro. di Padepokan Eyang Panji sejatinya dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu Purwo, Madyo, dan Wasono. Kegiatan Purwo dilakukan tepat di Malam Satu Suro. Prosesi diiawali dengan khataman Alquran, pengajian, dan diakhiri prosesi ritual jamasan.

Untuk Madyo, biasanya diadakan pada tanggal 15 Suro. Di tahun-tahun sebelumnya, acara Madyo ini selalu diisi dengan pergelaran wayangan. Sedangkan Wasono sebagai penutup digelar pada 30 Suro, biasanya disemarakkan dengan pertunjukkan seni jaranan. Namun di masa pandemi Covid-19 tahun ini, acara Madyo dan Wasono terpaksa ditiadakan.

Baca Juga :

Pemkot Malang Bakal Akomodir Pendidikan Mulok Usulan Komunitas Cangkrukan Ngaji Budaya

Pemkot Malang Bakal Akomodir Pendidikan Mulok Usulan Komunitas Cangkrukan Ngaji Budaya

24 Februari 2022
Komunitas Budaya Desak Pemkot Malang Susun Kurikulum Pendidikan Mulok

Komunitas Budaya Desak Pemkot Malang Susun Kurikulum Pendidikan Mulok

22 Februari 2022
Sinergi Tiga Instansi Hadirkan Festival Panji Nusantara 2020

Sinergi Tiga Instansi Hadirkan Festival Panji Nusantara 2020

28 November 2020
Pemuda Pancasila Kota Malang Ajak Berjuang Dalam Budaya

Pemuda Pancasila Kota Malang Ajak Berjuang Dalam Budaya

9 November 2020
Suguhan Jenang Safar dan Sego Tumpeng di Rawat Rumat Pesarean Ki Ageng Gribig

Suguhan Jenang Safar dan Sego Tumpeng di Rawat Rumat Pesarean Ki Ageng Gribig

21 Oktober 2020
Load More

“Untuk prosesi ritual setiap Malam Satu Suro, kami menganut apa diajarkan Sunan Kalijogo, yaitu menyesuaikan dengan penanggalan Hijriyah Islam,” ungkap Pemangku Padepokan Eyang Panji, Wahyu Widayat kepada Malang Pagi, Kamis (20/8).

“Malamnya, kami adakan ritual mendekatkan diri pada Tuhan dengan melakukan jamasan. Semua jamaah dimandikan dengan air dari tujuh sumber mata air,” lanjut pria yang lebih akrab dipanggil Ki Wahyu ini. Menurutnya, angka tujuh memiliki filosofi yang bermakna agar segala tujuan baik dikabulkan atau dijabah oleh Allah SWT.

Sedangkan air yang digunakan untuk prosesi jamasan diambil dari tujuh sumber mata air kramat. Di antaranya dari mata air Sumber Metro di Kepanjen, yang memiliki makna kemegahan dan kewibawaan. Ada juga yang berasal dari mata air Sumber Urip yang maknanya harapan untuk memperoleh umur panjang, dan dari mata air Sumber Manggis yang berarti kelancaran dalam usaha, serta masih ada dari sejumlah sumber mata air lain.

Nama Eyang Panji sendiri merupakan singkatan dari Eling, Yakin, Anggayuh, Nugrahaning, Gesang, Piwulang Luhur, Amerangi, Napsu Amrih, Jejege, Iman. Jika dirangkai, kata-kata tersebut memiliki arti yaitu sebagai pengingat akan keyakinan manusia, bahwa Tuhan itu ada serta Maha Segalanya.

Ki Wahyu menyampaikan, bahwa pada intinya padepokan yang bertempat di Perum Janti Blok G, Sukun, Kota Malang ini tetap menerapkan aqidah Islam. Meskipun diketahui banyak jamaah yang menganut agama berbeda. Hingga detik ini, Padepokan Eyang Panji telah memiliki ribuan jamaah yang tersebar ke berbagai pelosok Nusantara.

Tujuan didirikan padepokan ini, yaitu ingin menciptakan kerukunan bangsa dan umat beragama di Indonesia, dengan mensinergikan budaya dan agama. Diharapkan mampu menciptakan masyarakat berbudaya yang beragama, juga masyarakat beragama yang berbudaya.

“Padepokan Eyang Panji mengajarkan perilaku kebaikan. Kami sampaikan melalui “Ngudi Luhuring Agesang Sampurnaning Lampis” yang berarti budi adalah alat untuk mencari kebahagiaan luhur (kebahagiaan dunia akhirat). Kunci utamanya tiga hal. Yaitu sabar, jujur dan suka menolong,” terang pria yang juga Ketua Yayasan Gong Mas itu.

“Kami juga memberikan wejangan-wejangan seputar budi pekerti luhur. Salah satunya tujuannya adalah untuk mengendalikan ego. Karena kita ini kan hidup berdampingan. Sehingga harus memaksimalkan peranan kita sebagai makhluk sosial,” tutup Ki Wahyu.

 

Penulis : Doni Kurniawan

Editor : MA Setiawan

 


Bagikan Berita
Tags: BudayaJamasanKi WahyuPadepokan Eyang PanjiRitualSatu SuroWahyu Widayat
ADVERTISEMENT

Related Posts

Hari Keris Nasional Akan Dicanangkan Melalui Event Brawijayan Mondiacult

Hari Keris Nasional Akan Dicanangkan Melalui Event Brawijayan Mondiacult

11 April 2025

...

Rangkaian Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Kota Malang Gelar Tradisi Tawur Agung Kesanga

Rangkaian Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Kota Malang Gelar Tradisi Tawur Agung Kesanga

28 Maret 2025

...

Seniman Perempuan Indonesia Ekspresikan Luka di Gwangju Biennale 2024

Seniman Perempuan Indonesia Ekspresikan Luka di Gwangju Biennale 2024

28 November 2024

...

Gaungkan Seni Tari Beskalan, Diparta Malang dan Budayawan Gelar Lomba Tari Beskalan Tingkat Nasional

Gaungkan Seni Tari Beskalan, Diparta Malang dan Budayawan Gelar Lomba Tari Beskalan Tingkat Nasional

3 November 2024

...

Babak Final Nusantara Bernyanyi 2, Ratusan Peserta Penuhi Gedung Kesenian Gajayana Kota Malang

Babak Final Nusantara Bernyanyi 2, Ratusan Peserta Penuhi Gedung Kesenian Gajayana Kota Malang

3 Agustus 2024

...

Nguri-nguri Budaya Ngawonggo, Membangun Kebanggaan dan Kesadaran Akan Warisan Budaya Lokal

17 Juni 2024

...

Takbiran dengan Memanah, Menggayuh Muthmainnah untuk Jiwa Damai

Takbiran dengan Memanah, Menggayuh Muthmainnah untuk Jiwa Damai

17 Juni 2024

...

Load More
Next Post
Mandala Dharma Bhakti Sekolah Budaya Tunggulwulung

Mandala Dharma Bhakti Sekolah Budaya Tunggulwulung

Bermula Dari Hobi, Kini Menekuni Usaha Paper Flower

Bermula Dari Hobi, Kini Menekuni Usaha Paper Flower

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin