KOTA MALANG – malangpagi.com
Di era digital saat ini, banyak sekali perubahan di bidang teknologi yang digunakan di semua sektor kehidupan manusia, bahkan hampir seluruh sektor pelayanan saat ini telah beralih pada sistem digital yang dinilai lebih efektif.
Pakar Informasi Teknologi (IT), Erick Karyadi mengatakan digitalisasi pendidikan menjadi program prioritas pemerintah beberapa tahun terakhir ini. Namun menurutnya, peta jalan digitalisasi pendidikan masih berkutat pada perpindahan platform dan belum menyentuh esensi transformasi pendidikan dengan memanfaatkan teknologi.
“Sejauh ini pencapaian angka penyaluran perangkat teknologi informasi dan komunikasi hingga pemakaian platform pendidikan telah mencapai belasan juta pengguna dan selalu menjadi klaim keberhasilan pemerintah,” ujar erick, Minggu (02/07/2023)
Dikatakannya, selama periode tahun 2020-2023 sebanyak 71.991 sekolah formal telah menerima bantuan di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Selain itu, lebih dari 1,25 juta perangkat TIK diberikan untuk mendukung program digitalisasi sekolah.
“Bahkan hampir 90 persen kampus atau universitas sudah memanfaatkan dunia digital sebagai alat untuk berinteraksi dengan mahasiswanya,” jelasnya.
“Tak heran jika dalam kurun waktu tiga tahun terakhir kebutuhan akan pembuatan Smart Classroom berbasis Interactive Flat Panel meningkat dengan berbagai merk dan spesifikasi yang hampir merata,” lanjut CEO di salah satu perusahaan IT terkemuka di Indonesia tersebut.
Sementara itu, dari penelusuran mesin pencarian google, terdapat tujuh merk Interactive Flat Panel untuk Smart Classroom yang sering digunakan oleh kampus dan perusahaan di Indonesia. Diantaranya Huawei, Samsung, LG Electronics, Viewsonic, IQ Board, Promethean, dan IMAGO Technologies.
Saat ini, ketujuh merk perangkat tersebut sering kali digunakan di Indonesia. Masing-masing merk memiliki support sistem yang berbeda-beda namun fitur tetap sama, sesuai dengan kebutuhan dari penggunanya. (Red.)