
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemkot Malang melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang menargetkan capaian kunjungan wisata ke Kota Malang pada periode tahun 2025 bisa tembus diangka 3,3 juta orang.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan bahwa pihaknya akan terus memperkuat langkah promosi wisata dan melibatkan banyak pihak, seperti UMKM, masyarakat dan organisasi.
“Untuk mencapai target, kami akan berkolaborasi dan bergerak bersama, mulai pengusaga agen perjalanan, hotel hingga badan promosi,” ujar Baihaqi.
Diketahui, target kunjungan wisatawan di tahun 2025 ini meningkat tiga ribu kunjungan dibanding tahun 2024 lalu dengan target 3 juta kunjungan wisatawan.
Bahkan pada target kunjungan wisatawan di tahun 2024 lalu, Disporapar Kota Malang mencatat bisa melebihi target hingga diangka 3,1 juta. Hal ini yang mendasari adanya penambahan target, terlebih adanya gelaran Porprov IX Jatim 2025, Kota Malang optimis mampu melampaui target 3,3 juta kunjungan wisatawan.
Disisi lain, kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2024 lalu, masih tetap didominasi oleh pelancong dalam negeri dengan jumlah tiga juta orang lebih. Sedangkan wisatawan luar negeri tercatat sebanyak 67 ribu orang.
Jika dipresentasikan, maka kunjungan wisatawan pada 2024 telah terealisasi 104,05 persen dari jumlah target yang ada.
Oleh karena itu, Baihaqi tak memungkiri upaya dalam menggaet wisata tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah saja, tetapi juga perlu andil pihak ekstrenal agar sektor pariwisata di Kota Malang bisa tetap hidup dan terus berkembang.
Ia menyatakan bahwa kawasan Kayutangan Heritage yang terletak di Jalan Jenderal Basuki Rahmat masih tetap menjadi primadona di mata para pelancong, dengan jumlah kunjungan 733.393 wisatawan di tahun 2024 lalu.
Penghitungan tersebut adalah akumulasi pengunjung di area koridor maupun di Kampung Heritage Kayutangan.
“Kalau destinasi yang unggulan tetap Kayutangan sampai ke Alun-Alun Merdeka,” katanya.
Pihaknya pun juga memastikan terus memperkuat koordinasi dengan organisasi perangkat daerah lain, seperti Dinas Perhubungan hingga Dinas Lingkungan Hidup dalam upaya menarik lebih banyak kunjungan wisatawan ke Kota Malang.
“Kalau berbicara soal pariwisata itu semuanya memang bergerak, mulai dari penyediaan sarana prasarana, pengaturan lalu lintas, perawatan jalan, kondusivitas kota, perawatan taman supaya tetap indah, dan itu menjadi bagian dari semua unsur yang terlibat,” jelasnya.
Selain itu, ditanya mengenai penambahan obyek wisata baru, Baihaqi menyataka jika hal tersebut masih belum masuk di dalam rencana kerja tahun 2025.
“Kami belum bisa menambah destinasi wisata baru, kami masih mempertahankan yang ada,” pungkasnya. (Rz/YD)