
KOTA MALANG – malangpagi.com
Puluhan warga binaan Dinas Sosial Kota Malang yang bertempat tinggal di Kampung Topeng antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Mereka diajari cara membuat topeng, payung, dan membuat tempat/barang berbahan kardus.
Pelatihan tersebut dilaksanakan selama 10 hari, mulai dari Senin (22/7) sampai Kamis (1/8/2019) di Dinas Sosial Kota Malang. Ada 33 peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan.
Pesertanya adalah warga binaan yang selama ini menempati dan tinggal di Kampung Wisata Topeng Desaku Menanti yang terletak di Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang.
Menurut Heri, Ketua Panitia Pelatihan mengatakan bahwa ini merupakan salah satu program pembinaan bagi warga binaan (Dinsos) untuk pengentasan penanganan kemiskinan dengan cara memberikan pelatihan.
Dinas Sosial Kota Malang sendiri mencatat ada 34 KK (kepala keluarga) yang tinggal di sana (kampung topeng) kebanyakan dihuni mantan gepeng (gelandangan, pemulung, pengemis).
“Memberikan pelatihan cara bagaimana membuat topeng, payung dan membuat tempat atau barang dari kardus,” ujar Heri disela-sela kegiatan pelatihan, Selasa (23/7/2019) kepada malangpagi.com
Ia menjelaskan, kenapa kita memilih pelatihan cara membuat topeng. Jadi klop dengan sebutan kampung topeng, kalau nanti warga binaan bisa membikin topeng sendiri. Kemudian untuk payung, selama ini prospek masih cukup bagus. “Untuk pengusaha atau pembuat payung masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pesanan,” ucapnya.
“Pertimbangan kami adalah masalah pemasaran. Kebetulan ada pengusaha yang mau membeli hasil dari pelatihan ini, kalau memang kualitasnya bagus,” beber Heri.
Sementara Luswihadi, Kepala Bidang Standarisasi dan Sosialisasi Pelayanan Kesejahteraan Sosial menyampaikan pelatihan ini berdasarkan pilihan. Yang intinya kami sudah mencarikan pemasarannya.
“Hasil dari pelatihan ini, sudah ada yang menampung. Asalkan hasilnya bagus berapapun jumlahnya akan dibeli,” ujar pria yang kesehariannya bekerja dibalai besar penelitian dan pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial Yogyakarta ini.
Ia berharap, dengan adanya pelatih ini untuk peningkatan ekonomi dan juga kemauan untuk berusaha. Kita tidak bisa berubah, kalau tidak mereka sendiri yang merubah.
Reporter : Red
Editor : Tikno