
Kabupaten Malang – malangpagi.com
Setelah berjuang selama dua tahun, Satria Bhirawa Nusantara (SBN) akhirnya mengantongi legalitasnya. Sebagai wujud rasa syukur, SBN menggelar tasyakuran di Rumah Seni Budaya Singosari, Jalan Perusahaan Tunjung Tirto 22, Singosari, Kabupaten Malang, Minggu (27/9/2020).
Acara dihadiri sejumlah tokoh seni budaya Malang Raya beserta jajaran pengurus dan anggota SBN. Undangan yang hadir di antaranya KH. Musrifin, Agustinus Tedja Bawana, Eyang Djati Kusumo, Djoko Rendy, dan Eyang Tatik.
Ketua SBN, Maulana Dewa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang selama ini mendukung SBN. Sehingga, melalui perjuangan cukup panjang dan penuh suka duka, akhirnya SBN mampu memiliki legalitas.
“Setelah memiliki legalitas, tentunya kami akan meningkatkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Serta memperkokoh kekompakan dan solidaritas di keluarga besar SBN,” ujar pria yang akrab dipanggil Mas Dewo itu.
Ditambahkan, sosialisasi kearifan budaya lokal kepada kaum milenial penting dilakukan. Menurut Mas Dewo, hal tersebut adalah tanggung jawab bersama dalam menjaga, merawat dan melestarikan kearifan budaya lokal seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.
Dalam waktu dekat, SBN berencana membentuk divisi perfilman yang diberi nama Sinema Budaya Nusantara. Tujuan untuk menghidupkan seni bertutur.
“Di dalam SBN kita punya beberapa jejaring, misal salah satunya Batik Bulan Asri. Dengan demikian, di dalam pembuatan film nantinya ada edukasi dan seni bertutur yang menceritakan perihal seni batik. Ke depannya, akan digelar acara-acara ngaji film, ngaji batik, ngaji pusaka, dan sebagainya,” papar Mas Dewo kepada Malang Pagi.
Dengan adanya Sinema Budaya Nusantara, diharapkan akan mampu melahirkan talenta-talenta berkualitas. Sehingga Malang Raya dapat menjadi barometer seni dan budaya maupun perfilman tanah air.
Reporter : Doni Kurniawan
Editor : MA Setiawan