KOTA MALANG – malangpagi.com
Polresta Malang Kota menggelar program percepatan vaksinasi sejak Senin (12/7/2021) hingga Jumat (16/7/2021) bertempat di halaman belakang Mapolresta Malang Kota. Pelaksanaan vaksinasi berlangsung tertib dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto, SIK M.Si memantau langsung jalannya pemberian vaksin Sinovac dengan target 150-250 dosis per hari ini. Program ini diharapkan mampu menjangkau seluruh warga, khususnya komunitas dan organisasi massa di Kota Malang yang dalam aktivitasnya acap kali berhadapan langsung dengan masyarakat.
Demikian pula Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur) Kota Malang yang turut serta dalam kegiatan ini. “Pengurus DPC dan PAC se-Kota Malang besama anggota ikut ambil bagian dalam program vaksinasi yang difasilitasi oleh Polresta Malang Kota ini,” ujar Ketua Barisan Kader GusDur DPC Kota Malang, Dersi Hariono, Kamis (15/7/2021).
“Kami juga menghadirkan tokoh ulama Al Habaib Abdullah Bin Sholih Alhamid beserta istri untuk mengikuti vaksinasi ini. Beliau merupakan salah satu sesepuh habib di Malang dan Jawa Timur, serta salah satu tokoh agama yang disegani masyarakat,” lanjut pria yang akrab dipanggil Gus Dersi itu.
Meskipun usianya cukup sepuh, namun kehadiran Al Habaib Abdullah memberikan teladan kepada masyarakat untuk turut menyukseskan vaksinasi pemerintah ini.
“Kami melaksanakan Gerai Vaksin Presisi yang ada di Polresta Malang kepada semua elemen masyarakat, organisasi masyarakat dan kepemudaan. Tadi terakhir ada Habaib Alhamid yang sudah berusia 85 tahun beserta Ibu Nyai melaksakan vaksin. Di usianya yang sudah sepuh, Habib masih ingin melaksanakan vaksin dalam kondisi yang sehat,” jelas AKBP Budi Hermanto.
“Jadi mungkin ini salah satu yang ingin disampaikan oleh beliau, bahwa vaksin ini aman dan halal. Karena itu beliau datang ke Polresta Malang untuk melaksanakan vaksin pertama,” lanjut perwira yang akrab disapa Buher itu.
Buher menegaskan bahwa pihaknya akan mengadakan kembali giat vaksinasi massal kepada masyarakat, dengan mengatur sistem antrean agar tidak terjadi penumpukan dan kerumunan.
“Karena akan menjadi sesuatu yang tidak elok dalam pelaksanaan vaksinasi. Kami sekarang sedang menunggu stok vaksin, dan meminta bantuan kepada organisasi masyarakat dan pemuda untuk membantu dalam hal relawan tenaga medis dan kesehatan,” tutup Buher. (Tanto/MAS)