KOTA MALANG – malangpagi.com
Menyikapi kerusuhan dan tidak anarkisme pada aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Kota Malang, Kamis (8/10/2020) siang, 27 organisasi kemasyarakatan dan komunitas yang tergabung dalam wadah Ormas Malang Bersatu (OMB) pada sore harinya langsung mengadakan koordinasi di sekretariat OMB, Cafe Jejak Kuliner, Jalan Sulfat, Blimbing, Kota Malang.
OMB berusaha mengkaji isu-isu yang beredar, baik yang disinyalir adalah hoaks maupun temuan fakta di lapangan.
Usai melakukan koordinasi singkat, OMB segera menghubungi Wakil Walikota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko dan Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, untuk menyampaikan rencana menggelar aksi damai menolak segala bentuk tidak anarkisme di Kota Malang.
Malam itu juga, tim OMB memproduksi sejumlah spanduk yang memuat pesan perlawanan terhadap aksi anarkisme, yang kemudian dipasang di sekitar Alun Alun Tugu Kota Malang, pagar gedung DPRD dan Balai Kota Malang.
Isi tulisan spanduk berupa kecaman terhadap aksi anarkisme yang terjadi di Kota Malang. Khususnya pada aksi demo menolak UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Kota Malang. Tulisan yang ada di spanduk antara lain berbunyi, “Malang Anti Kisruh,” “Anarkis Tak Takis,” Anarkis Gak Mbois,” dan “Arek Malang Melawan Anarkisme.”
Puncak aksi damai digelar Jumat (9/10/2020) pagi harinya. Dersi Hariono, penggerak OMB yang juga bertindak sebagai korlap pagi itu, mengimbau para mahasiswa agar menyampaikan aspirasi politik secara elegan, dan selalu mewaspadai kelompok lain yang berusaha menunggangi aksi mereka.
“Karena jika aksi-aksi kalian (mahasiswa) berhasil ditunggangi kelompok yang memiliki kepentingan, dan dinodai dengan kerusuhan, maka sejarah akan mencatat kalian sebagai pengkhianat bangsa. Anarkisme adalah hal yang tidak lazim di kota Malang,” tegas pria lebih dikenal dengan nama Gus Dersi itu.
Aksi damai juga dihadiri Wakil Walikota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua organisasi kemasyarakatan dan komunitas yang tergabung dalam Ormas Malang Bersatu, yang peduli dengan ketertiban di Kota Malang.
“Sebagai kota pendidikan, Kota Malang harus menjunjung tinggi demokrasi. Karena itu, boleh menyampaikan aspirasi, namun seharusnya memakai cara-cara yang baik, bagus dan elegan,” ujar Sofyan Edi.
“Segala bentuk tindak anarkisme tidak ditolerir di Kota Malang ini. Mari jaga rumah kita. Mari jaga tempat kita. Semoga ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Karena perjuangan membangun Kota Malang adalah bagian dari kita semua,” lanjutnya.
Acara diteruskan dengan penandatangan petisi di atas spanduk bertuliskan “Arek Malang Melawan Anarkisme.”
Reporter : Christ
Editor : MA Setiawan