
KOTA MALANG – Malang pagi.com
Dalam rangka menyusun program dan melakukan evaluasi, Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) menggelar Musyawarah Wilayah 2 Jawa Timur yang diselenggarakan di Swiss-Belinn Hotel Malang, Jalan Veteran No. 8A, Kota Malang, Sabtu (18/12/2021).
Pada kesempatan tersebut, hadir Ketua Umum Sapma PP, Aulia Arief. Dalam sambutannya, Ia mengimbau kepada para anggota Sapma untuk menyusun dan mengevaluasi program.
“Melalui Musyawarah Wilayah 2 ini, teman-teman dapat menyusun program dan mengevaluasi program untuk tiga tahun ke depan. Karena program-program inilah yang menjadi acuan kita ke depan,” ujar Ketua Umum Sapma PP, Aulia Arief di hadapan anggota Pemuda Pancasila, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), dan peserta Musyawarah Wilayah 2 yang terdiri dari 21 Kabupaten atau Kota di Jawa Timur.
Arief berpesan, dalam penyusunan program yang diutamakan adalah masalah kaderisasi. “Karena Sapma sebagai organisasi kemahasiswaan dan pelajar serta organisasi berbasis kader, sudah barang tentu harus melaksanakan kaderisasi. Karena pemimpin yang menghasilkan kader berikutnya berarti dia adalah pemimpin yang sukses,” terangnya.
Dirinya berharap Sapma dapat menjadi mitra yang baik bagi pemerintah, selain menjadi sahabat dan lawan diskusi yang baik. “Tidak hanya cuap-cuap, melainkan juga harus memberikan solusi dan melahirkan ide-ide untuk membangun Jawa Timur ini,” tutur Arief.
Sementara itu, hadir secara virtual Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang menyebut Sapma merupakan organisasi kepemudaan sebagai calon pemimpin masa depan.
“Sapma hadir untuk mengenali jati diri bangsa ini secara utuh. Untuk memahami hakikat dari lahirnya bangsa ini. Untuk mengetahui secara persis cita-cita luhur para pendiri bangsa,” papar La Naylla dalam sambutannya.
“Untuk kemudian melakukan sosialisasi kepada stakeholder bangsa, khususnya pelajar dan mahasiswa serta generasi muda umumnya” lanjutnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur itu mengungkapkan, bila saat ini bangsa Indonesia telah jauh meninggalkan cita-cita bangsa dan karya pendahulu bangsa, yaitu sistem demokrasi Pancasila.
“Untuk menggugah kesadaran seluruh Bangsa Indonesia, bahwa ada yang salah dengan demokrasi kita, yang secara terang benderang meninggalkan demokrasi Pancasila. Untuk itu, saya minta kepada kalian semua [anggota Sapma], untuk membuka kembali tujuan berdirinya Sapma. Sehingga kalian berkhidmat menjalankan tujuan dari dibentuknya organisasi ini,” tegasnya.
Ia pun mengungkapkan tujuan dibentuk Sapma adalah membentuk karakter pemuda yang berpendidikan, berkepribadian, serta berintelektual luas, yang dilandasi semangat kebangkitan nasional berdasarkan cita-cita proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Di mana hakikat dan lahirnya negara ini adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Nyalla.
Senada paparan La Nyalla, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak yang turut hadir dalam gelaran tersebut, mengatakan bahwa Sapma merupakan kumpulan siswa dan mahasiswa yang lebih menekankan pada intelektual.
“Bahwa Sapma sebagai pemuda terdidik memberi warna bagi perjuangan PP, sehingga dapat menjawab dinamika perubahan zaman dan dapat menghadapi tantangan,” ujarnya.
Mantan Bupati Trenggalek periode 2015–2019 itu pun mengimbau Sapma dapat membangun eksistensi persatuan Indonesia, yang bersifat nasilonalisme demokrasi. “Jika demokrasi berkualitas, maka pemerintah juga berkualitas. Sehingga mampu melindungi segenap rakyat Indonesia” pungkas Emil. (Har/MAS)