![](http://malangpagi.com/wp-content/uploads/2018/12/WaterMark_2018-12-27-08-48-11-300x248.jpg)
KABUPATEN MALANG – Malangsari.com
Diguncangnya bencana alam tsunami di beberapa tempat wisata di daerah lain, nampaknya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang kurang optimis untuk memaksimalkan kunjungan wisata.
Ini disebabkan, wisatawan ragu untuk mengunjungi daerah wisata terutama pantai setelah terjadinya tsunami di Selat Sunda beberapa waktu yang lalu.
Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara mengatakan, segala sesuatu masih mungkin saja terjadi. Terlebih, bencana memang tidak bisa diprediksi datangnya.
“Saya berharap agar seluruh pihak bisa maklum. Apalagi misal angka wisatawan tidak bisa memenuhi target. Memang kondisi alamnya seperti ini. Dan memang semua harus waspada,” ujar Made, Rabu (26/12/2018).
Lanjut dia, tidak menutup kemungkinan, akibat terjadinya bencana alam di Selat Sunda banyak wisatawan yang was-was untuk berlibur ke pantai dan ini yang menjadi salah satu penyebab dampak pada penurunan jumlah pengunjung.
Ditegaskan Made, dalam waktu dekat ini, pihak Disparbud bakal meninjau beberapa lokasi pantai. Hal itu dilakukan untuk melihat kesiapan pengelola dari segala aspek, baik yang menyangkut kenyamanan, keamanan dan keselamatan wisatawan.
“Kami akan kunjungi pantai, u ntuk memastikan kesiapan pengelola dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi, entah itu baywatch-nya (penjaga pantai) atau rambu-rambu batas amannya,” tandas Made.
Sementara, melihat tahun-tahun sebelumnya, meningkatnya jumlah wisatawan memang biasa terjadi pada libur Natal dan Tahun Baru.
Sedangkan, Disparbud Kabupaten Malang sebenarnya menargetkan kunjungan 7 juta wisatawan tahun ini. Pantai masih menjadi andalan untuk mencapai target itu.
Reporter : Red
Editor : Putut