KOTA MALANG – malangpagi.com
Data Dinas Tenaga Kerja angka pengangguran terbuka di Kota Malang turun dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu mencapai 7,2 persen, sekarang (2019) turun menjadi 6,9 persen atau sekitar 7 ribu orang.
Terkait hal ini, lulusan sarjana menyumbang angka pengangguran terbuka di Kota Malang. Mereka adalah mahasiswa yang sudah lulus kuliah, namun memilih untuk menetap di Kota Malang. Saat ini tercatat, sebanyak 7 ribu orang belum memiliki pekerjaan di Kota Malang.
“Angka pengangguran terbuka tahun ini terbilang menurun dibandingkan tahun lalu. Yakni 6,9 persen atau sekitar 7 ribu orang. Jika tahun lalu mencapai 7,2 persen,” terang Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Malang Supranoto, Sabtu (27/7/2019).
Supranoto menambahkan, dari jumlah itu, Para mahasiswa yang sudah menyelesaikan bangku kuliah, banyak memilih tetap tinggal di Malang. Hal itu, turut menjadi faktor tingginya angka pengangguran di Kota Malang.
“Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studi, banyak enggan pulang kampung, dan memilih menetap di Kota Malang. Hal itu menjadi faktor penyumbang ribuan angka pengangguran terbuka di Kota Malang,” ujar Supranoto.
Menurut dia, banyak dari para lulusan sarjana itu, memilih tinggal di Kota Malang, karena untuk mencari pekerjaan. “Setelah sarjana, mereka lebih memilih tinggal di Malang untuk mencari kerja di sini,” tuturnya.
“Selain mahasiswa, lulusan SMK juga menduduki rangking teratas angka pengangguran di Kota Malang,” tegasnya.
Dia mengaku, beberapa langkah dilakukan untuk terus mengurangi angka pengangguran di Kota Malang. Diantaranya, membuka job fair yang menyediakan lowongan pekerjaan bagi 2750 orang.
“Job fair yang kami adakan, banyak mendapatkan respon. Data pengunjung sampai 4150 orang. Padahal, peluang pekerjaan yang bisa disediakan hanya untuk 2750 orang saja,” beber Supranoto.
Disnaker Kota Malang terus menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan. Agar nantinya dapat menginformasikan adanya lowongan kerja yang dibutuhkan. Turunnya angka pengangguran terbuka di Kota Malang, bisa dilihat dari permohonan kartu kuning yang biasanya menjadi syarat untuk mencari pekerjaan.
“Kita juga terus melakukan langkah untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK. Agar ketika lulus, bisa langsung memperoleh pekerjaan atau membuka lapangan usaha. Selain rutin menginformasikan adanya peluang kerja melalui job fair salah satunya,” pungkasnya.
Reporter : Red
Editor : Tikno