![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2021/05/Madiun-Kota-Pendekar-2-1024x532.jpg)
MADIUN – malangpagi.com
Seolah tak terima dengan banyaknya kritikan yang dilontarkan warganet, Walikota Madiun, Maidi kembali menyatakan bahwa logo Madiun Kota Pendekar yang diluncurkan pada Jumat lalu (30/4/2021) telah melewati proses kajian dan persetujuan pihak Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) setempat.
Bahkan, menurut Maidi, dalam proses desain pun, Pemkot melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun telah mengundang 14 perguruan pencak silat yang ada di wilayahnya.
Namun, Walikota mengaku tidak mempermasalahkan jika banyak masyarakat yang lantas berkomentar di media sosial. Bagi masyarakat yang belum memahami atau ingin memberikan saran terhadap logo tersebut, pihaknya menyarankan untuk menyampaikannya ke Pemkot.
“Silakan saja berkomentar di media sosial (medsos). Yang jelas, 14 perguruan sudah diundang, kemarin (saat launching) juga datang. IPSI juga kami mintai kajian, dan soal pakaian pun juga sudah disetujui, tidak menunjukkan salah satu perguruan,” jelas Maidi dilansir oleh situs berita RRI, Sabtu (1/5/2021).
“Jadi orang yang berkomentar di medsos itu nggak tahu saja. Makanya, kalau nggak tahu tanya yang tahu. Pahami dulu, jangan asal bicara,” tukasnya.
Maidi juga mengungkapkan, rancangan pakaian yang akan dikenakan ASN Pemkot didesain oleh seorang ahli di Disbudparpora. Menurutnya, logo dan pakaian pendekar tersebut tidak dibuat secara asal-asalan. Jadi pihaknya menegaskan tetap akan memakai logo yang sudah kadung dilaunching itu.
“Ya, tetap kita pakai. Kecuali yang mempermasalahkan itu IPSI atau perguruan pencak silat. Enggak kan?,” tegasnya.
Logo Madiun Kota Pendekar nantinya akan dipasang pada seragam ASN yang memiliki model ala baju pendekar, dan akan dipakai pada perayaan hari jadi Kota Madiun ke-103.
Saat peluncuran logo dijelaskan, karakter di dalam logo menggambarkan seorang pendekar memperagakan gerakan interval jurus lima IPSI, yang diklaim akan menjadi pelopor perubahan seni budaya pencak silat di Kota Madiun.
Reporter : MA Setiawan
Editor : Redaksi