
KOTA MALANG – malangpagi.com
Teknik hidroponik jadi unggulan, cocok buat generasi milenial. Di era sekarang ini bertani sudah makin modern, tidak selalu identik dengan lahan luas atau persawahan yang becek.
Melalui teknik hidroponik yang sudah diterapkan terlebih dulu di negara yang pertaniannya terbilang maju, seperti Jepang.
Direktur Program Gemaponik (Gerakan Menanam Hidroponik), Diki Candra memaparkan, ada beberapa keunggulan yang didapat dengan bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik.
“Hidroponik sudah menjadi unggulan di negara pertanian modern, di Jepang hampir 80 persen hidroponik dan hasilnya bagus. Hasilnya besar, kedua terhindar dari pestisida,” kata Diki usai menjadi pemateri di SMK Unggulan Pondok Pesantren An-Nur I Bululawang, Kabupaten Malang, Rabu (28/11/2018).
Diki menambahkan, pihaknya saat ini terfokus untuk memperkenalkan hidroponik pada masyarakat luas, khususnya di Malang Raya.

“Ini sifatnya sosial, tidak ada timbal baik apapun. Nanti yang mengelola pemasarannya PT Hidroponik Indonesia, jadi ini gabungan antara profesionalisme dan sosial. Kenapa harus dikelola secara profesional? Karena agar tidak seumur jagung, premarkasa program ini tidak ingin cuma sebentar saja. Jadi butuh dua kombinasi yang sangat bagus,” tutur Diki.
“Yang meluncurkan program ini Cak War (Warsito) secara personal, karena implementasi di Bandung Barat sukses dan ingin diterapkan di Malang Raya, lalu beliau membentuk tim yang berisi kita-kita ini. Selanjutnya kita kerjasama dengan PT Hidroponik Indonesia untuk pemasaran. Masyarakat yang minat akan didaftar nanti, kita juga publikasikan melalui medsos. Masyarakat boleh tanya apa saja. Training dan bimbingan rutin selamanya, gratis. Benih juga gratis, kalau dia panen hasilnya monggo untuk mereka. Kemudian nutrisi itu juga gratis, kami malah akan mentraining sendiri masyarakat agar bisa membuat nutrisi sendiri, dari nasi basi, kelapa, air kedelai. Jadi program ini dari hulu samapi hilir untuk masyarakat, untuk semua kelompok,” terang Diki.
Nampak hadir pula dalam kegiatan di SMK Unggulan Ponpes An-Nur I, Penggiat Hidroponik Kecamatan Blimbing Kota Malang, Agus Alam Jaya; tokoh Pemberdayaan Perempuan Kecamatan Sukun Kota Malang, Candra Kusumawati dan tokoh Pemuda Blimbing Kota Malang, Satriya Nugraha SP.
Di sisi lain, Warsito mengatakan, teknik hidroponik ini sudah dikenalkan sejak tahun 2017 di Mojokerto. Dan kini, Warsito coba kembangkan di Malang Raya.
“Program hidroponik ini jalan sampai sekarang. Untuk di Malang, saya ketemu kang Diki ini, kebetulan responnya sangat bagus. Kenapa saya harus lakukan hal ini? Karena nanti banyak langkahnya. Bila perputaran hidroponik ini sesuai, nanti bisa dijadikan ladang bisnis, seandinya tidak tercapai kita bisa capai sosial di masyarakat. Ini paling simpel, dan ini pasti membuat generasi milenial tertarik dan ini tidak membutuhkan metode yang besar. Di Malang udaranya mendukung, karena geografis ya,” tegas pria yang juga menjabat Sekjen DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur tersebut.
Pewarta : Red
Editor : Tikno