![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2020/04/IMG-20200423-WA0692.jpg)
SAMPANG, Malangpagi.com – Tragis nasib yang dialami seorang bocah atas nama M A 6th yang masih duduk di Taman Kanak Kanak (TK) asal Kecamatan Pangarengan meninggal akibat tenggelam di perairan tambak di daerah Pangarengan, Kamis 23/4/2020.
Kejadian bermula saat korban bersama sama orang tuanya Miftahul Jannah serta pamannya Abdus Sakur berangkat ke tambak untuk menjaring ikan.
Sekitar pukul 08.25 WIB ,Bapak korban dan pamannya turun ketambak untuk menjaring ikan. Sedangkan korban duduk di tanggul tambak, setelah menaruh jaring bapak korban dan pamannya kembali ke pinggir tanggul duduk bersama korban.
Sekitar pukul 09.00 WIB , bapak korban dan pamannya turun kembali ke tambak untuk ambil jaring ikan yang dipasang tadi. Sedangkan korban duduk di tanggul/pinggir tambak sambil bernyanyi.
Pada saat ayah korban dan pamannya sedang turun ke tambak, pamannya tidak mendengar suara nyanyian korban. Merasa curiga paman korban langsung balik ke tanggul untuk mencari korban.
Beberapa menit kemudian korban ditemukan tenggelam di pinggir tambak dalam keadaan mengambang di air,” ujar paman korban, Kamis 23/4/2020.
Kemudian korban langsung dibawa ke puskesmas pangarengan untuk mendapatkan perawatan medis. Kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Apa’an. Selanjutnya melaporkan kepada Polsubsektor pangarengan.
Kapolsek Sub Sektor Pangarengan Ipda Darus Salam, SH menyampaikan, memang benar ada kejadian seorang bocah MA (6) meninggal dunia akibat tenggelam di tambak di wilayah Pangarengan.
“Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Sampang untuk dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban telah dibawa ke Puskesmas Pangarengan untuk dilakukan Visum,” terangnya.
Ditempat terpisah dr. Luluk yang menangani bocah MA (6) korban tenggelam di Puskesmas Pangarengan menyampaikan, pasien dibawa oleh keluarganya ke Puskesmas sekitar pukul 11.15 WIB dalam keadaan tidak sadar. Kemudian pasien tersebut langsung dilakukan tindakan medis.
“Kami melakukan tindakan bantuan hidup dasar yaitu Resusitasi Jantung Paru (RJP) selama 15 menit tapi hasilnya tetap nadi tidak terasa dan pupil midriasis. Dari hasil pemeriksaan tersebut sekitar 11.30 WIB kami nyatakan pasien meninggal,” jelasnya.
Keluarga korban langsung membawa korban ke rumah duka untuk di kebumikan. Sementara pihak kepolisian meminta keterangan kepada orang tua korban untuk mendalami kejadian tersebut.
Reporter: Widodo
Editor: Tim Redaksi