
KOTA MALANG – malangpagi.com
Terbatasnya lahan pertanian di perkotaan TP PKK Kota malang sosialisasi Urban Farming. Dipilihnya program ini, untuk menstabilkan angka inflasi serta menuju kota Malang yang hijau.
Sebagai kota pendidikan Kota Malang memiliki kepadatan penduduk yang kuat karena banyaknya mahasiswa yang berdomisili di kota malang. Sehingga menyebabkan banyaknya lahan yang sudah berubah menjadi bangunan, salah satunya rumah kos kosan. Sehingga ketersediaan lahan terbatas.
Karena kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur tidak memiliki lahan pertanian yang luas, maka dibutuhkan berbagai inovasi dalam mengantisipasi hal tersebut.
Hal ini, TP PKK Kota Malang menginisiasi masyarakatnya untuk berusaha semaksimal mungkin mengupayakan pekarangan dan halaman rumah serta teras rumah untuk dimanfaatkan sebagai kebun bersih dengan system tanam melalui polibag, vertical garden, ataupun menggunakan daur ulang sampah kering yang dimanfaatkan sebagi media tanam.
Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji menyampaikan dengan cara Urban Farming ini lingkungan kota Malang semakin hijau dan sehat. Dan juga, masyarakat akan bisa memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan pendapatan.
“Kalau kita serius, melakukan Urban Farming tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat saja, akan tetapi juga menjadikan lingkungan Kota Malang semakin hijau dan sehat,” tuturnya, Senin (15/7/2019) di Kartini Imperial Building.
Ia melanjutkan, juga bisa menjadi wisata edukasi untuk masyarakat perkotaan untuk mencintai bercocok tanam. Sehingga, masyarakat mendapat ketersediaan sayuran sebagai sumber nutrisi sehat.
“Serta dapat mengurangi impor sayuran, menghijaukan lingkungan, dan membantu mengurangi dampak pemanasan global,” pungkas Widayati Sutiaji.
Serta dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis kepada 57 kelurahan se Kota Malang.
Reporter : Red
Editor : Tikno