
KOTA BATU – malangpagi.com
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pertumbuhan sektor pertanian, Dinas Pertanian Kota Batu berinisiatif membentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Pandanrejo.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto, pembentukan BUMP melalui Gapoktan tersebut bertujuan untuk memperkuat ekonomi petani, meningkatkan efisiensi produksi, serta meningkatkan pertanian Kota Batu.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung petani dalam meningkatkan taraf hidup dan produktivitas. Pembentukan BUMP di Desa Pandanrejo menjadi langkah strategis untuk mendorong sinergi antarpetani dalam pengelolaan usaha pertanian,” kata Heru, ditemui di Balaikota Among Tani Kota Batu, Selasa (5/12/2023).
Lebih lanjut Heru menjelaskan, hal itu merupakan salah satu inovasi dengan tagar ‘Sartani Gaya,’ yang tidak hanya menawarkan pemasaran produk pertanian lokal terbaik dari Kota Batu melalui platform digital [marketplace], tetapi juga berupaya memberikan pendampingan dalam pengembangan kemasan produk, penampilan, serta fitur yang menarik.
“Pembentukan BUMP merujuk pada inisiatif yang dimulai sejak 2022 lalu. Sektor pertanian dan kehutanan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, mencapai hampir 15,18 persen,” ungkap Heru.
Dalam konteks geografis, wilayah Kota Batu dibagi menjadi tiga bagian. “Sebanyak 57,5 persen wilayah merupakan kawasan hutan, 22 persen adalah kawasan pertanian, dan 20,5 persen merupakan kawasan pengembangan. Dengan luas kawasan pertanian tersebut, terdapat 34.000 petani, yang setara dengan 15 persen dari total jumlah penduduk Kota Batu,” urainya.
Heru juga memaparkan, para petani tersebut mengelola lahan pertanian seluas 11.748 hektarw. Oleh karena itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian, pihaknya terus berkomitmen meningkatkan pemasaran produk komoditas hasil pertanian. “Saya juga berusaha memastikan bahwa para petani di Kota Batu mendapatkan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan,” bebernya.
Dirinya optimistis, BUMP akan memberikan keuntungan lebih bagi petani. Seperti akses lebih baik terhadap pasar, pembiayaan, dan pengelolaan risiko. “Dengan adanya BUMP, diharapkan petani dapat lebih mandiri dan meningkatkan daya saing produk pertanian lokal,” terang Heru.
Pihaknya pum menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan petani, dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing. “Kami yakin, dengan terbentuknya BUMP ini, sektor pertanian di Kota Batu akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif pada ekonomi lokal,” tutupnya. (MK/MAS)