
KOTA MALANG – malangpagi.com
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang adakan dialog bersama komunitas ojek online (Ojol) membahas perlindungan hukum hingga pemilu damai, bertempat di ruang rapat Bakesbangpol.
“Pertemuan in penting karena bisa menjadi sarana silaturahmi antara komunitas oiek online dengan Pemerintah Kota Malang,” tutur Kepala Bidang Wasnas, Ade Herawanto.
Ade mengusulkan hal unik terkait jargon baru Kota Malang. “Saiki diusumno a jargon malang opo jare arek-arek (sekarang dibiasakan/ sosialisasikan jargon Malang apa kata anak Malang),” tandasnya.
Adanya jargon ini diharapkan bisa menciptakan kondusifitas dan kenyamanan di tengah situasi jelang pemilu 2024. Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Bidang Iwasbang dan Ketahanan Eksosbud, Sukristiyono Apriyidarmo, serta berbagai perwakilan dari manajemen Gojek dan Shopee, dan komunitas driver online.
Sementara itu, Kabid Iwasbang Han Eksosbud menggarisbawahi pentingnya menjaga kesatuan bangsa dan menciptakan pemilu yang damai. “Kebebasan dan pilihan yang berbeda adalah keniscayaan, dan yang terpenting menjaga silaturahmi,” tukasnya.
Beragam poin penting yang dibahas diantaranya perlunya wadah informasi dari komunitas oiek online sebagai penyampai informasi, serta tentang perlindungan hukum kepada driver ojek online setara dengan pekerja formal lainnya.
Salah satu catatan penting dari pertemuan ini adalah adanya keinginan usulan perlindungan hukum secara formal kepada pekerja online. Selain itu, muncul harapan dari Pemerintah Kota Malang untuk membangun shelter bagi pekerja online, serta sosialisasi pemberian tanda batas zona merah online.
Diharapkan kegiatan silaturahmi ini diadakan berkelanjutan karena member manfaat positif bagi penciptaan lingkungan kondusif, aman, dan jaminan perlindungan hak Dekerja. (Red.)