KOTA MALANG – malangpagi.com
Awal tahun 2021, netizen digegerkan dengan temuan dokumen Perubahan Proyeksi Pendapatan dan Belanja 2021 yang berisikan sejumlah angka bombastis.
Fokus tertuju pada sebuah baris dalam tabel bertuliskan Internet Gedung DPRD, yang menelan biaya sebesar 4 Milyar 200 juta 111 ribu 360 rupiah. Temuan data itu dibagikan oleh Laksamana Comrader Caping dalam laman Facebooknya.
“Untuk validitas datanya saya bisa jelaskan, tapi itu semua rahasia,” ungkap aktivis bernama asli Safril Marfadi itu, ketika dihubungi Malang Pagi melalui aplikasi WhatsApp, Sabtu (2/1/2021).
Menanggapi temuan data tersebut, Caping mengaku geram. Bahkan dirinya sempat mencoba menghubungi Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) dan Sekwan (Sekretaris Dewan) untuk mendapat kejelasan. Namun, hasilnya nihil.
“Sebagai perpanjangan tangan Pemkot, kenapa diam seribu bahasa? Apakah sedang melakukan tapa bisu!?” tulisnya.
Status Facebook yang diunggah pada 31 Desember 2020 lalu tersebut spontan menuai banyak komentar netizen.
“Gawe kecepatan cahaya ta yo opo iku? (Pakai kecepatan cahaya atau bagaimana itu?),” tulis Dharma Aditya Dirgantara.
“Mbanyol ae (Becanda aja),” sahut Eko Juniarto.
Menurut perhitungan Caping, perbandingan penggunaan internet anggota DPRD dengan rakyat sangat jauh berbeda.
“Anggota dewan dapat Rp7 juta per bulan untuk akses 45 anggotanya. Tapi RW hanya dapat Rp712 ribu per bulan! Iku gawe sak kampung (Itu buat satu kampung),” ujarnya.
Sementara itu, anggaran yang dinilai tidak sebanding dengan keperluan ini masih belum mendapat tanggapan dari pihak DPRD Kota Malang.
Hingga berita ini diturunkan, Unggahan tersebut telah puluhan kali dibagikan dan menuai ratusan komentar dari netizen.
Reporter : Widya Amalia
Editor : MA Setiawan