KOTA MALANG – malangpagi.com
Warga RW 04 Kelurahan Penanggungan dibantu akademisi Universitas Brawijaya Malang (UB) Muhammad Bisri, menyalurkan bantuan bagi balita berisiko stunting, ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK), dan menggelar pasar murah di Navala Kopitiam, Jalan Mayjend Panjaitan No. 83, Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Minggu (24/12/2023). “Masalah stunting memang merupakan urusan urgent bagi pemerintah Kota Malang, dan penanganan stunting dapat dituntaskan jika semua pihak berkolaborasi,” ujar Pj Walikota Malang, Wahyu Hidayat.
Menurutnya, elemen masyarakat mulai tergerak ikut membantu Pemerintah Kota Malang dalam menangani stunting. Inilah yang membuat dirinya bangga dengan partisipasi masyarakat yang terus tumbuh. “Gagasan dari Muhammad Bisri ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menangani stunting. Bahkan, ini bukan cuma tentang stunting. Tetapi juga membantu bagaimana menjaga inflasi,” ungkap Wahyu.
“Ini tentu menjadi motivasi saya dan kita semua. Apalagi ada gelaran pasar murahnya. Satu paket sembako yang kalo ditotal nilainya Ro140 ribu, di sini hanya Rp50 ribu. Ini kalo mengandalkan subsidi tentu besar sekali. Tapi memberikan dampak yang baik dalam menangani inflasi melalui kolaborasi dari donatur,” imbuhnya.
Wahyu menegaskan bahwa pihaknya akan lebih mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam menangani stunting. Dirinya yakin sinergi yang terbangun antara Pemerintah Kota Malang dengan elemen masyarakat, akan mampu mereduksi angka stunting di Kota Malang.
“Optimalisasi peran elemen masyarakat ini harus terus dikuatkan. Inisiasi Muhammad Bisri akan saya sampaikan. Harapan saya ini menjadi contoh dan motivasi kita bersama, menguatkan sinergi Pemerintah Kota Malang lewat cross cutting, serta gerak langkah swadaya masyarakat seperti ini,” tegas orang nomor satu di Pemkot Malang itu.
Dalam acara yang dihadiri kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kota Malang, serta Camat Klojen itu, Wahyu optimistis kegiatan kepedulian semacam ini akan mampu menurunkan angka stunting di Kota Malang. “Kalau dengan gerak langkah yang sama, insyaallah, progres target penurunan stunting tahun 2024 sekitar 8 persen dapat tercapai,” pungkas Pj Walikota. (MK/MAS)