
KABUPATEN MALANG – malangpagi.com
Rasa putus asa akibat penyakit yang diderita tak kunjung sembuh membuat Mulyono (54) warga Desa Gampingan, Kecamatan Pagak nekat melompat dari atas jembatan Kali Brantas di Desa Kedungpendaringan, Kepanjen.
Pria yang sehari-hari bekerja serabutan tersebut melompat dari jembatan setinggi 30 meter. Peristiwa tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, Sabtu (7/9/2019).
Kasubbag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah menjelaskan, peristiwa itu bermula saat korban meminta kepada kerabatnya, Agus Swasono, untuk diantar ke Desa Bulupitu, Gondanglegi. Agus pun menyanggupi permintaan korban.
Korban Mulyono selanjutnya dibonceng menggunakan sepeda motor oleh Agus. Saat di tengah perjalanan atau tepatnya di jembatan Kali Brantas, korban meminta agar laju motor dihentikan.
“Korban minta untuk berhenti dengan alasan terasa kepingin kencing,” kata Ainun.
Setelah turun dari motor itu, Mulyono malah pergi ke tengah jembatan. Melihat Mulyono bertingkah aneh, Agus pun sesegera menyusul dari motornya.
“Korban sempat bilang ke Agus, ‘Gus, engkok aku nek mati bojoku ojok oleh nylameti (Gus, nanti kalau saya mati, istri saya jangan boleh selamatan)’, selesai bicara korban langsung naik melompati pagar jembatan dan terjun ke bawah, tinggi sekitar 30 meter yang di bawahnya ada bebatuan,” jelas Ainun.
Apa yang dilakukan Mulyono itu seketika membuat Agus panik. Beruntung, di dekat lokasi kejadian ada pedagang kerupuk, M Muklis, yang kemudian melaporkan ke pihak berwajib.
“Kejadian segera dilaporkan piket, dibantu SAR segera ke TKP menolong korban. Namun sudah meninggal dunia,” tandas Ainun.
Penyebab korban nekat melakukan bunuh diri itu memang disebabkan oleh penyakit stroke yang dideritanya. Hal itu diperkuat dari keterangan adik korban, Ahmad Musdik kepada pihak berwajib.
Reporter : Dhimas
Editor : Tikno