KOTA MALANG – malangpagi.com
Sejak awal Maret hingga menjelang akhir Ramadan 2024, Kantor Perwakilan BI Malang menemukan peredaran uang palsu sebanyak 1.077 lembar dengan nilai mencapai Rp107 miliar di wilayah kerjanya, meliputi Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Pasuruan, serta Kota dan Kabupaten Probolinggo
Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febriana, dari temuan tim keamanan BI Malang, uang palsu yang berhasil disita terdiri dari berbagai pecahan. Namun pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu adalah yang paling banyak beredar dibanding pecahan lainnya.
“Terjadi kenaikan temuan sebesar 391 persen pada Maret ini. Data kami menunjukkan bahwa pada Februari sebelumnya, terdapat 227 lembar uang palsu yang ditemukan. Sementara pada Januari jumlahnya mencapai 438 lembar. Jumlah itu merupakan laporan dan bukti yang dikumpulkan oleh sejumlah bank dan aparat penegak hukum kepolisian selama tiga bulan terakhir,” papar Febriana, Senin (1/4/2024). “Semoga hingga akhir tahun nanti tidak terjadi kenaikkan dari tahun sebelumnya,” sambungnya.
Lebih lanjut pihaknya pun mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan teliti dalam menerima uang tunai, terutama saat transaksi di tempat-tempat umum atau di pasar. Yaitu dengan melakukan 3D: dilihat, diraba, diterawang saat menerima uang tunai. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para pelaku usaha dan pedagang, untuk lebih cermat dalam memeriksa keaslian uang yang diterima. Gunakan alat deteksi keaslian uang atau konsultasikan kepada pihak yang berwenang jika ragu dengan uang yang diterima,” pungkas Febriana. (MK/MAS)