Kabupaten Malang, malangpagi.com
Sebuah budaya bangsa tinggal di hati dan jiwa rakyatnya – Mahatma Gandhi. Hal ini pula yang mendasari mahasiswa KKN UMM kelompok 05 yang bertempat di Dusun Gading, Desa Gading Kembar, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, untuk melakukan workshop pembuatan topeng malangan. Kamis (1/8/2019).
Siswa-siswi SDN Gading Kembar 02 Jabung ini sangat antusias saat diberikan materi mengenai sejarah Topeng Malangan. Topeng Malangan merupakan sebuah tradisi dan kebudayaan asli Malang.
Sejarah Topeng malangan ini sendiri berkaitan erat dengan Kerajaan Kanjuruhan. Budaya topeng muncul pada masa pemerintahan Raja Gajayana sekitar abad ke-8 Masehi yang dimaksudkan sebagai sandiwara atau tontonan hiburan bagi Sang Raja dan rakyatnya.
Budaya ini merupakan hasil asimilasi antara budaya India dan Jawa-Kanjuruhan, karena pada masa tersebut banyak pedagang dari India yang berdagang di Kanjuruhan. Tak hanya pemaparan materi, para siswa juga bisa langsung mempraktekan pembuatan topeng malangan dengan limbah kertas.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Noor Khotija, salah satu mahasiswi Ilmu Kesejahteraan Sosial semester 7 ini merupakan upaya agar generasi Z tidak serta merta melupakan budaya nya sendiri. Selain itu juga bisa mengurangi limbah kertas untuk di daur ulang menjadi sesuatu yang bernilai seni tinggi.
Wasis,. S,.H. selaku dosen pengawas lapang (DPL) kelompok 05 mengungkapkan, penggunaan limbah kertas sebagai bahan dasar untuk menjaga lingkungan, melatih jiwa kewirausahaan, dan bisa mengurangi limbah agar tidak hanya jadi abu atau polusi saja.
Berikut adalah langkah-langkah atau cara pembuatan topeng dari limbah kertas :
1. Siapkan sisa koran atau limbah kertas lainnya
2. Limbah kertas direndam selama dua hari
3. Dihaluskan (bisa dengan blender atau alat penghancur lainnya) 4. Dipisahkan antara bubur kertas dengan air (disaring)
5. Buat adonan lem kayu, semen putih, sedikit air, dan brokat
6. Campurkan bubur kertas dengan adonan nomor lima
7. Cetak dengan cetakan silikon 8. Dikeringkan Jika sudah mengeras lalu topeng sudah siap di cat sesuai karakter.
Pada workshop kali ini para murid diajarkan untuk membuat topeng Malangan karakter Gunungsari dan Dewi Sekartaji. Raden Gunungsari sendiri adalah saudara laki-laki dari Dewi Sekartaji. Ia merupakan putera dari Raja Daha Kediri. Merupakan salah satu tokoh ksatria Jawa yang oleh masyarakat dianggap sebagai ‘lakon’ atau karakter tokoh yang patut untuk dijadikan panutan.
Reporter : Dewi
Editor : Ana