KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan penanaman Sumber Daya Genetik (SGD) pangan lokal, Universitas Negeri Malang (UM) menggelar program penanaman sumber daya genetik pangan lokal di area kampus dan sekitarnya.
Ketua tim Green Campus Universitas Negeri Malang, Prof. Sumarmi menuturkan penanaman SDG pangan ini diambil sebagai respons terhadap pentingnya menjaga keberagaman genetik pangan lokal yang semakin terancam.
Ia juga menyatakan komitmen universitas untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mengembangkan sumber daya genetik pangan lokal. “Kami percaya bahwa keanekaragaman genetik pangan lokal merupakan aset berharga yang harus dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Mantan dekan FIS UM itu menceritakan, Sumber Daya Genetik (SDG) berperan penting dalam menunjang kedaulatan pangan, kecukupan nutrisi, serta menjamin adanya pelestarian dan pemanfaatan bagi keberlangsungan varietas lokal indonesia. Sumber Daya Genetik (SDG) merupakan materi genetik dari tanaman yang mempunyai nilai nyata atau potensial. Adanya keragaman genetik yang luas memberikan peluang yang besar untuk perbaikan genotip tanaman.
Dikatakannya, tumbuhan yang akan ditanam berupa ubi ungu dan dihasilkan produk ice cream dan minuman sehat. Program ini juga akan melibatkan mahasiswa, dosen, dan masyarakat sekitar sebagai bagian dari upaya kolaboratif dalam menjaga keanekaragaman genetik pangan.
“Dengan cara ini, diharapkan produksi pangan lokal dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga kontribusi terhadap kedaulatan pangan nasional semakin kuat,” seru Sumarmi.
Ia juga membeberkan menerapkan inovasi-inovasi pada Sumber Daya Genetik (SDG) pangan lokal juga meningkatkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan. Selain itu, bahan pangan lokal memiliki peranan dalam perbaikan gizi karena memiliki kandungan nutrisi yang baik.
“SDG Pangan lokal memiliki potensi yang tinggi jika diolah dengan baik. Melalui teknologi pengolahan pangan dapat dikembangkan menjadi berbagai olahan pangan yang dapat dijadikan menu makanan sehari-hari, serta mendorong penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal. Tidak hanya itu pangan lokal juga bisa menekan tingkat ketergantungan pada produk-produk impor,” pungkasnya. (MK/YD)