KOTA MALANG – malangpagi.com
Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap sektor pariwisata di Kota Malang. Di antaranya. sejumlah kampung tematik yang selama ini menjadi andalan, terpaksa tutup sekitar lima bulan.
Salah satu kampung tematik yg terdampak adalah Kampung Tridi, yang terletak di wilayah Kampung Wisata Jodipan, tepatnya di bibir sungai Brantas, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Untuk membangkitkan kembali geliat perekonomian, warga setempat mengelar giat Gugur Gunung Bhumi Tridi, Minggu (11/10/2020).
Event yang digelar dari pagi hingga tengah hari itu berlangsung meriah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Menampilkan berbagai pertunjukan seni tari dan puisi yang dibawakan oleh anak-anak dari Kampung Tridi sendiri.
Sebelumnya, diadakan kegiatan kerja bakti di sepanjang tepi sungai. Juga dilakukan penyemprot disinfektan dan pembagian masker kepada warga, sebagai simbolisasi bahwa warga Kampung Tridi telah melakukan ‘gugur gunung’.
Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Tridi, Nuryanto menjelaskan bahwa istilan ‘gugur gunung’ merupakan tradisi kerja bakti membersihkan kampung rutin dilakukan warga secara berkala.
“Semoga acara Gugur Gunung Bhumi Tridi ini mampu meningkatkan semangat para penggiat wisata Kampung Tridi, agar destinasi ini tidak mati suri lagi,” harap pria yang akrab dipanggil Cak Gem itu kepada Malang Pagi.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Dr. Ida Ayu Made Wahyuni mengungkapkan antusiasmenya.
“Event Gugur Gunung Bhumi Tridi ini dapat meningkatkan potensi-potensi warga yang ada di Kampung Tridi. Selanjutnya, untuk makin memperindah Kampung Tridi ini, warga bisa menanam sayur atau tanaman hias,” ujar Ida Ayu, yang gelar Doktornya diraih lewat penelitian Kampung Tridi.
“Kampung Tridi ini sangat terkenal dan menjadi percontohan dalam membuat kampung-kampung tematis lain, seperti Kampung Warna Warni, Kampung Kelir dan Kampung Pelangi,” lanjutnya.
“Kelebihannya, kampung ini memiliki banyak seniman lukis tiga dimensi (3D). Dengan adanya sentuhan kreatif dan seni budaya lainnya, tentu akan menambah daya tarik pengunjung,” pungkas Ida Ayu.
Gelaran Gugur Gunung Bhumi Tridi berlangsung meriah, dengan adanya penampilan teatrikal puisi, tari Wirastri, tari Bok-Bok Cung Cica, Jaranan Prabu cs (cum suis / dan kawan-kawan), dan Jaranan Vino cs.
Acara diakhiri pemotongan tumpeng oleh Kadisporapar Kota Malang, sebagai simbolisasi telah dituntaskannya prosesi ‘gugur gunung,’ untuk kemudian diserahkan ke perwakilan warga Kampung Tridi.
Reporter : Christ
Editor : MA Setiawan