KOTA MALANG – malangpagi.com
Kota Malang berusaha membangkitkan kembali geliat wisata yang dimiliki, setelah sekian lama lumpuh akibat terdampak pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menggalakkan kampung-kampung wisata, dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai adaptasi kebiasaan baru.
Sebanyak 20 perwakilan Kampung Tematik Kota Malang bertemu di Kampung Wisata Keramik Dinoyo pada Minggu (20/9/2020), dalam acara arisan ke-6 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang yang difasilitasi oleh Forum Komunikasi (Forkom) Pokdarwis Kota Malang.
Di kesempatan itu, sekaligus diumumkan 15 event Festival Kampung Tematik yang akan digelar pada Oktober di tiap-tiap kampung wisata. Event itu difasilitasi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang.
Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi mengungkapkan tujuan digelarnya 15 event Festival Kampung Tematik adalah untuk membangkitkan semangat baru, dalam mengawali dibukanya kembali semua kampung wisata tematik, pasca lama ditutup akibat pandemi.
“Digelarnya 15 event di masing-masing kampung ini adalah untuk memastikan para wisatawan dapat menikmati kembali wisata di Kota Malang, dengan adaptasi kebiasaan baru,” tutur pria yang lebih akrab dipanggil Ki Demang itu kepada Malang Pagi.
Festival Kampung Tematik akan digelar secara bergantian di:
- Kampung Tridi,
- Kampung Lampion,
- Kampung Keramik Dinoyo,
- Kampung Warna Warni,
- Kampung Biru Arema,
- Kampung Budaya Polowijen,
- Kampoeng Kajoetangan Heritage,
- Kampung Kuburan Londo,
- Kampung Terapi Hijau,
- Kampung Glintung Water Street,
- Kampung Gribig Religi,
- Kampung Wisata Tempe Sanan,
- Kampung Sinau Budoyo Satrio Turonggo Jati,
- Kampung 1000 Topeng,
- Kampung Putih.
Dekan Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyagama Malang, Dr. Ana Sopanah yang hadir di acara itu menawarkan para dosennya untuk turut membantu manajemen kampung wisata, serta siap memberikan beasiswa gratis bagi tokoh penggerak kampung.
“Kami ingin bekerjasama dengan Kampung Tematik, sehingga bisa menjadi tempat on-the-job training serta tempat belajar bagi mahasiswa kami” ungkap Ana.
Acara berlangsung seru, karena di halaman kampung disuguhi musik rebana dan keroncong dari Karang Taruna Dinoyo, serta menjadi ajang perkenalan mahasiwa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang menempuh KKN, sekaligus rapat event Festival Keramik Dinoyo.
Hadir pula Lurah Dinoyo, Dwi Hermawan yang menyampaikan segala macam potensi yang ada di Kelurahan Dinoyo. Mulai dari Kampung KB, Kampung Heritage, Kampung Gerakan Berantas serta Kampung Wisata Keramik Dinoyo yang menjadi andalan sebagai kampung bersejarah di Kota Malang.
Reporter: Christ
Editor : MA Setiawan