Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Semua Fraksi DPRD Soroti Anjloknya PAD Kota Malang Pada R-APBD 2021

Catatan penting, rekomendasi, pertanyaan, konfirmasi, saran, serta kritik mewarnai Pandangan Umum Fraksi yang dilaksanakan secara hybrid ini.

by Red
2 September 2021
in Kota Malang
Bagikan Berita

(Foto: Yoga/MP)

KOTA MALANG – malangpagi.com

Rapat Paripurna Penyampaian Pandangan Umum Fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2021, merupakan rangkaian acara dari Penyampaian Penjelasan Walikota Malang terhadap Ranperda Perubahan APBD Tahun Anggaran yang digelar pada Senin (30/8/2021) lalu.

Hal tersebut diungkapkan Wakil II DPRD Kota Malang, Asmualik saat memimpin Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Malang, Rabu (1/9/2021).

Catatan penting, rekomendasi, pertanyaan, konfirmasi, saran, serta kritik mewarnai Pandangan Umum Fraksi yang dilaksanakan secara hybrid ini.

“Berkaitan dengan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) ada beberapa permasalahan dalam rencana realisasi APBD Kota Malang tahun anggaran 2021. Yaitu terdapat penurunan akumulatif sebesar 10 persen pada rancangan Pendapatan Daerah. Pada sektor pajak daerah terdapat penurunan 18 persen, dan reteibusi daerah sebesar 6 persen. Mohon penjelasan.” ungkap politisi PDI-Perjuangan Lea Mahdarina.

Baca Juga :

Ketua DPRD Kota Malang: PDLN Hanya Rakor dan Sosialisasi

Ketua DPRD Kota Malang: PDLN Hanya Rakor dan Sosialisasi

31 Maret 2024
Serap Aspirasi Wanedi, Warga Desak Peningkatan Kualitas Infrastruktur di Kota Malang

Serap Aspirasi Wanedi, Warga Desak Peningkatan Kualitas Infrastruktur di Kota Malang

8 Februari 2024
Minim Anggaran, Proyek Jalan Tembus Jonge-Sulfat Akan Dikerjakan di 2024

Minim Anggaran, Proyek Jalan Tembus Jonge-Sulfat Akan Dikerjakan di 2024

29 Desember 2023
Membuka Keran APBD Kota Malang untuk Pendidikan Anak

Enam Fraksi DPRD Kota Malang Beri Masukan Ranperda Kota Layak Anak

19 Januari 2023
Membuka Keran APBD Kota Malang untuk Pendidikan Anak

Membuka Keran APBD Kota Malang untuk Pendidikan Anak

19 Januari 2023
Load More

Lea menyampaikan, penurunan PAD tidak akan signifikan jika Pemerintah Kota Malang mempunyai double pembangunan sejak awal ,melalui konsep strategi pembangunan berbasis flexibilily.

Pihaknya juga mempertanyakan mengenai penurunan pendapatan transfer, yang secara parsial mengalami penurunan sebesar 27 persen.

Tak kalah pentingnya, politisi partai berlambang kepala banteng itu menyoroti tingginya belanja daerah sehingga terjadi defisit anggaran. “Berbanding terbalik dengan pendapatan daerah yang mengalami penurunan, sehingga terjadi defisit mencapai Rp547.847.071.245,” ungkapnya.

(Foto: Yoga/MP)

Hal senada diungkapkan Ike Kisnawati dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dirinya menyoroti kondisi pendapatan APBD yang turun saat pembahasan Perubahan APBD 2021.

“Pendapatan APBD yang turun dalam pembahasan Perubahan APBD 2021 membutuhkan kreativitas dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil. Terutama dalam rangka peningkatan PAD, baik dari sektor pajak, retribusi daerah, maupun pendapatan lainnya yang sah. Apa hambatan yang dihadapi dalam peningkatan PAD di masa pandemi ini?” tanya Ike.

Pihaknya mempertanyakan retribusi izin pemakaian tempat tertentu pada wilayah tertentu yang tidak dilakukan penagihan. “Kenapa atas obyek tersebut tidak dilakukan penagihan?” tanyanya lagi.

Politisi PKB dapil Kedungkandang ini memberi catatan, pendapatan dari sisi pajak reklame merupakan salah satu sektor yang mampu tumbuh, apabila Perangkat Daerah lebih kuat dalam melakukan pendataan dan penagihan sebagai upaya intensifikasi peningkatan PAD.

Selaras dengan pendapatan APBD yang menurun pada PAD tahun 2021, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan tanggapannya.

“Estimasi pendapatan daerah dalam dokumen rancangan APBD Perubahan 2021 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Yakni sebesar Rp179.175.273.321 dari anggaran awal Rp2.250.888.107.652. Hal apa yang menjadi rasionalisasi dan dasar penyesuaian Pemkot Malang dalam memenuhi target tersebut?” tanya Trio Agus Purwono, perwakilan Fraksi PKS.

Pihaknya pun menyayangkan pajak daerah mengalami penurunan cukup besar, yakni 12,7 persen dari target awal Rp629.611.380.117 menjadi Rp551.111.380.118.

“Salah satu strategi dan prioritas pendapatan daerah adalah menggali obyek penerimaan baru, dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan penyelesaian regulasi optimalisasi pajak perlu terus dikejar,” saran Trio.

Suryadi dari Fraksi Golkar-Nasdem-PSI. (Foto: Yoga/MP)

Hal senada diungkapkan Fraksi Golkar-Nasdem-PSI yang disampaikan politisi Partai Golongan Karya, Suryadi. “Masih rendahnya rasio PAD, maka kami mendorong Pemkot Malang untuk mencarikan solusi guna menjunjung dan meningkatkan PAD,” sarannya.

Dengan suara lantang, Suryadi menyoroti besarnya anggaran belanja operasi. Pihaknya berharap Pemkot Malang dapat memaksimalkan realisasi dan serapan anggaran untuk masing-masing OPD. sehingga mampu membangkitkan perekonomian.

Catatan juga datang dari Fraksi Damai (Demokrat, PAN, Perindo) yang disampaikan oleh Wiwik Sulaiha.

Politisi Partai Demokrat itu menyampaikan bahwa penurunan PAD khususnya pada sektor pajak disebabkan faktor pandemi.

“Fraksi Damai mendorong Pemkot Malang agar dapat memenuhi target PAD dari sektor pajak daerah, pendapatan lain-lain, dan pemenuhan piutang daerah. Strategi apa yang akan dilakukan?” tanyanya.

Selain itu, disampaikan Nurul Faridawati dari Fraksi Gerindra mempertanyakan kejelasan mengenai pajak hasil target setelah perubahan yang menurun hingga 79 miliar, alias baru tercapai 14 miliar atau masih 18,49 perse. Padahal waktu tinggal 4 bulan.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Diana Kartika. (Foto: Diky/MP)

Menanggapi Pandangan Umum Fraksi, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Diana Kartika memberi catatan bahwa semua fraksi menyoroti kinerja OPD dan turunnya PAD.

“Seluruh Fraksi menyoroti apa kinerja OPD, karena APBD perubahan adalah mengoptimalkan hal-hal yang terserap. Selain itu, OPD-OPD masih agresif dengan pengajuan-pengajuan anggarannya, padahal PAD menurun sehingga terjadi defisit 550 miliar,” ungkap Made.

Politisi PDI-P ini menegaskan, diperlukan penjelasan Walikota dilanjut hearing-hearing, dan kemudian Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pendapatan Daerah yang akan menyelaraskan.

“Tidak boleh ada defisit pada APBD. Harus tertutup dan berimbang. Di sini nanti ada penyelarasan. Apakah PAD-nya naik, pendapatan tetap, ataukah PAD yang ditetapkan kemudian belanjanya dikurangi. Keseimbangannya yang perlu dijaga,” jelasnya.

“Artinya jika memang defisit disebabkan tingginya belanja yang harus dipenuhi, maka PAD-nya yang dinaikkan,” imbuh alumni Universitas Gajayana Malang itu.

Made berharap adanya penyelarasan anggaran sehingga tidak terjadi defisit. “Jika ada defisit, yang kita takutkan gagal bayar atau gagal pemenuhan kewajiban antara TAPD kepada pihak ketiga,” pungkas Made.

Di tempat terpisah, Rapat Paripurna ini juga diikuti Walikota Malang Sutiaji, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Sekretaris Daerah Erik Setyo Santoso, Staf Ahli, Asisten, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). (Har/MAS)


Bagikan Berita
Tags: #Rapat ParipurnaAPBDDPRD Kota MalangPAD
ADVERTISEMENT

Related Posts

Tradisi Kurban DPC Gerindra Kota Malang, Simbol Syukur atas Keberhasilan Presiden Prabowo

Tradisi Kurban DPC Gerindra Kota Malang, Simbol Syukur atas Keberhasilan Presiden Prabowo

9 Juni 2025

...

Aturan Baru, Bus Dilarang Naik-Turunkan Penumpang di Luar Terminal Arjosari Malang

Aturan Baru, Bus Dilarang Naik-Turunkan Penumpang di Luar Terminal Arjosari Malang

9 Juni 2025

...

Libur Idul Adha, Ribuan Wisatawan Padati Kawasan Kayutangan Heritage Malang

Libur Idul Adha, Ribuan Wisatawan Padati Kawasan Kayutangan Heritage Malang

9 Juni 2025

...

Kebut Perda Parkir, Dishub Kota Malang Sarankan Toko Modern Tunjuk Jukir Internal Tanpa Tarik Biaya

Kebut Perda Parkir, Dishub Kota Malang Sarankan Toko Modern Tunjuk Jukir Internal Tanpa Tarik Biaya

9 Juni 2025

...

Promosi Porprov 2025 Dinilai Kurang, Kadispora Provinsi Desak Pemda se-Jatim Ikut Aktif Promosi

Promosi Porprov 2025 Dinilai Kurang, Kadispora Provinsi Desak Pemda se-Jatim Ikut Aktif Promosi

8 Juni 2025

...

INKANAS Kota Malang Gelar Ujian Kenaikan Tingkat dan Penurunan Kyu

INKANAS Kota Malang Gelar Ujian Kenaikan Tingkat dan Penurunan Kyu

8 Juni 2025

...

Promosi Porprov Jatim Masih Minim, Wali Kota Malang Geram

Promosi Porprov Jatim Masih Minim, Wali Kota Malang Geram

4 Juni 2025

...

Load More
Next Post
Gerakan Koin Satus Repes Kayutangan Diharapkan Menyebar ke Seluruh Malang

Gerakan Koin Satus Repes Kayutangan Diharapkan Menyebar ke Seluruh Malang

PPKM Kota Malang Turun ke Level 3, MOG Kembali Buka Pasca Tutup 2 Bulan

PPKM Kota Malang Turun ke Level 3, MOG Kembali Buka Pasca Tutup 2 Bulan

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin