KOTA MALANG – malangpagi.com
Peluncuran dan bedah buku berjudul “Konstruksi Pengelolaan Keuangan Daerah Berbasis Pancasila” karya Dr. Tantri Bararoh digelar secara daring pada minggu (3/4/2022). Acara ini diikuti puluhan peserta dari kalangan akademisi, peneliti, birokrasi, politisi, dan mahasiswa.
Dua narasumber didapuk untuk membedah buku ini, yaitu Dr. M Faishal Aminuddin yang merupakan Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya, dan Dr. Harnovinsah yang adalah Dosen Tetap Sekolah Pascasarjana Universitas Pancasila sekaligus Ketua Forum Dosen Akuntansi Publik (FDAP) Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd).
Menurut Faishal Aminuddin yang menjadi pembedah pertama, buku ini menawarkan semangat dan spirit baru dalam perspektif pengelolaan keuangan daerah. Selain itu juga memuat pengalaman penulis yang melakukan riset di Kota Solo dan Kota Batu.
Hal ini yang membedakan buku ini dengan buku lain yang memiliki pembahasan sejenis, yang rata-rata hanya berisi pengembangan pidato serta romantisme masa lalu. Tetapi buku ini, menurut Faishal, menawarkan konsep tentang konstruksi pengelolaan keuangan daerah berbasis nilai-nilai Pancasila.
“Buku ini dapat menjadi pijakan bagi siapapun yang mempelajari anggaran daerah, terutama untuk mengembangkan pengelolaan anggaran yang berpihak kepada masyarakat. Selain itu, buku ini juga dapat dicoba dan dikembangkan sebagai modul partai. Sehingga mampu menjadi bekal bagi politisi,” tuturnya.
Sementara menurut pembedah kedua, Harnovinsah, pandangan dalam buku ini menjabarkan tentang realita terkait penyusunan anggaran, yang realitanya masih banyak yang copy paste dari tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Harno, Musrenbang hanya dijadikan formalitas dan dipermainkan oleh aktor-aktor yang terlibat di dalam proses penganggaran. Hal tersebut dijabarkan dengan lugas dalam buku ini.
“Dampak dari realita tersebut, masyarakat merasa jauh dari wakil-wakilnya di legislatif. Seharusnya wakil rakyat dapat mempublikasikan kinerja mereka dalam satu tahun anggaran. Sehingga masyarakat mampu memberikan penilaian,” paparnya.
Agar lebih komprehensif, Harno pun menilai buku ini dapat lebih dipertajam, digali, dan dikontekskan dengan kondisi saat ini, terkait nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam penyusunan, perencanaan, hingga implementasi anggaran daerah.
“Saya berharap buku ini dikirimkan ke seluruh DPRD yang ada di Indonesia. Selain itu juga ke kampus-kampus. Menurut persepsi saya, buku ini sangat menarik, karena berani mengungkapkan apa yang terjadi dalam lingkaran politik Indonesia, khususnya pengelolaan keuangan daerah,” ujar Harno.
Sementara itu, Direktur Institut Sarinah, Eva Sundari yang juga hadir dalam acara tersebut turut mengapresiasi buku terbitan Penerbit Paneleh itu. Menurutnya, ide yang ditawarkan dalam buku ini antimainstream dan menarik untuk dikaji.
“Saya bangga terhadap Mbak Tantri Bararoh yang sudah menuliskan buku ini. Apalagi ide-ide dari yang teoritis hingga yang praktis mengenai pengelolaan anggaran daerah berbasis Pancasila, sampai saat ini belum ada. Dan buku ini menjadi yang pertama membahas hal tersebut,” ucap Eva.
Di kesempatan tersebut, Tantri Bararoh sebagai penulis buku mengaku dirinya merasa bersyukur, dan menegaskan bahwa buku ini lahir sebagai oase untuk menjawab persoalan anggaran, yang sampai sekarang perlu dikawal bersama.
“Saya harap kemunculan buku menjadi pemicu dan mampu memberikan stimulus kepada siapapun, untuk mulai belajar dan memahami bagaimana proses anggaran pengelolaan daerah itu. Karena pada dasarnya, persoalan anggaran daerah ini juga persoalan kita semua,” tandasnya. (DK99/MAS)