BANDUNG – malangpagi.com
Akhir-akhir ini warganet dan tiktokers dihebohkan oleh konten dari sekelompok pemuda asal Bandung, yang membersihkan tumpukan sampah di sungai dan selokan.
Kelompok yang menamakan diri Pandawara Grup tersebut beranggotakan lima pemuda. Mereka adalah Gilang Rahma (22), Rafly Pasya (22), Agung Permana (22), Rifki Sa’dulah (22), dan Muchamad Ikhsan (21).
Gilang Rahma, pembesut Pandawara Grup menjelaskan, grup ini didirikan karena keresahan yang mereka rasakan terhadap adanya penumpukan sampah di sejumlah sungai yang berpotensi menyebabkan banjir.
“Sebelum menjadi konten, ini memang kegiatan kami dari dulu. Karena kami juga korban banjir dari permasalah sampah yang menumpuk,” ucapnya dalam sebuah video di kanal YouTube Deni Sumargo, yang tayang 16 Januari 2023 lalu.
Arti nama Pandawara Grup sendiri, lanjut Gilang, terinspirasi dari kisah Mahabarata. “Karena kebetulan kami kan berlima, dan arti wara ini adalah kabar baik dalam bahasa Sunda. Jadi Pandawara ini memiliki arti lima pemuda yang memberikan kabar baik,” jelasnya.
Hingga saat ini, grup yang memiliki 3,8 juta pengikut dan 50,7 juta likes di TikTok ini, telah berhasil membersihkan kurang lebih 80 titik sungai dan selokan dalam kurun waktu satu tahun.
“Waktu paling singkat membersihkan sungai adalah dua jam, dan paling lama dua hari. Dari 80 titik yang dibersihkan itu berupa anak sungai, sungai besar, parit, dan got. Selain itu kami juga memperluas lokasi pembersihan sampah yang sekiranya sangat kotor dan berpotensi menyebabkan banjir,” jelas Gilang.
Dalam aksinya, lima pemuda ini merogoh kocek pribadi untuk berbelanja peralatan membersihkan sampah. “Kami patungan dari uang pribadi untuk membeli peralatan, dan menyewa mobil pick up untuk membuang sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) terdekat. Konten ini sengaja dibuat juga untuk mengedukasi masyarakat agar tetap menjaga lingkungan. Terutama membudayakan buang sampah pada tempatnya,” ucapnya.
Gilang menyebut bahwa Pandawara Group sempat ditawari campaign oleh beberapa BUMN dan instansi pemerintah. Di mana program tersebut saat ini sedang dalam proses.
Dirinya pun berharap aktivitas mereka mampu menjadi inspirasi, dan melahirkan lebih banyak Pandawara-Pandawara di kota lain. “Kami juga berpesan untuk tidak saling menyalahkan. Karena ini masalah kesadaran bersama,” sebut Gilang.
“Semoga dengan adanya konten ini, semoga dapat memberi kesadaran pada masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan, apalagi ke sungai. Jagalah alam demi kehidupan yang akan datang,” pesannya. (YD/MAS)