KABUPATEN MALANG – malangpagi.com
Penggeledahan petugas KPK di ruang kerja Bupati Malang dan beberapa tempat di wilayah Kabupaten Malang menjadi tanda tanya para pihak, Senin (8/10/2018) malam.
Bupati Malang Rendra Kresna yg hadir malam hari menyampaikan, bahwa KPK sedang melakukan tugas pengumpulan data dan keterangan terkait DAK Pendidikan 2011.
Rendra tidak menjelaskan detail apa saja data yang dikumpulkan petugas KPK. Hanya saja dalam kasus DAK Pendidikan 2011 sempat tak tersentuh aparat hukum karena adanya rumor dana pengamanan yang diterima wartawan.
Sementara, dilansir dari News Indonesia Today, yang menayangkan pemberitaannya beberapa tahun yang lalu menyatakan bahwa pelaksanaan proyek DAK memunculkan isu panas soal keterlibatan oknum wartawan.
Senilai Rp 400 juta dari dana DAK Pendidikan yang nilainya cukup tinggi, dari sisa DAK Pendidikan 2010 sebesar Rp 52 miliar, ditambah DAK Pendidikan 2011 sebesar Rp 71 miliar dan anggaran pendamping dari APBD sebesar 10 persen.
Ada dugaan disiapkan sebagai pengamanan untuk 20 oknum wartawan. Sehingga, tiap oknum wartawan diisukan mendapat Rp 20 juta per orang.
Terkait dugaan kasus DAK Pendidikan Kabupaten Malang 2011, dan menyangkut aliran dana ke beberapa wartawan, saat dikonfirmasi Ketua PWI Malang Raya, periode 2011-2014, Sugeng Irawan, mengungkapkan, bahwa dirinya tidak mengetahuinya.
“Saya tidak mengerti dan mendengarnya jika ada aliran dana Rp 400 juta, terkait pengamanan DAK Kabupaten Malang 2011,” ucap dia, Selasa (9/10/2018).
Sementara, disoal adanya penggalangan wartawan di wilayah Kabupaten Malang saat itu.
Menurut Irawan,” Waktu itu saya sebagai Ketua PWI pernah diundang untuk membuka pendidikan wartawan tentang pemahaman membaca anggaran, tapi saya tidak tahu jika kegiatan itu dikaitkan dengan dana pengamanan DAK Pendidikan Kabupaten Malang 2011, jelas dia.
Kembali dijelaskan olehnya, memang saat itu banyak yang hadir jadi peserta untuk kegiatan itu adalah wartawan yang wilayah kerjanya di Kabupaten Malang.
“Waktu itu, sebagai pemateri adalah Pak Willem, yang menjelaskan tentang cara membaca keuangan, sedang saya saat itu memberi pelatihan kode etik jurnalistik dan Undang Undang Pokok Pers,” pungkas Irawan.
Reporter : Red
Editor : Putut