
KOTA MALANG – malangpagi.com
Komplotan maling yang mencuri ratusan telur ayam di wilayah Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang akhirnya berhasil diamankan pihak kepolisian.
Diketahui, pencurian telur tersebut terjadi pada Jumat (21/2/2025) sekitar pukul 02.50 WIB. Telur tersebut dicuri oleh dua pemuda tepat di halaman rumah korban bernama Pipit (68).
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Rusdianto mengatakan, pencurian ini dilakukan oleh tiga orang dan salah satunya masih dibawah umur.
Ketiga pencuri tersebut, yakni TP (32) asal Jalan Muharto dan GS (dibawah umur) yang berhasil ditangkap serta satu tersangka, RD masih DPO (Daftar Pencarian Orang).
“Setelah mendapat petunjuk, kamu langsung melakukan penangkapan. Pertama TP dan kemudian kita amankan GS yang masih dibawah umur,” ujar Ipda Yudi, Rabu (26/2/2025).
Ia mengungkapkan, telur ayam berjumlah 500 biji yang berhasil mereka curi sampai saat ini belum sempat dijual.
“Telurnya masih disimpan, karena beberapa sudah ada yang membusuk,” ungkapnya.
Ipda Yudi menyebut, rencananya telur-telur itu mereka jual dan hasil penjualan telur akan mereka gunakan untuk membeli minuman keras (miras).
“Dipikir mau di jual. Uangnya mau dibuat minum (miras),” terangnya.
Jika dihitung, hasil pencurian tersebut berkisar antara Rp1 juta. Karena kerugian dibawah Rp1,5 juta, maka para pelaku tak ditahan dan segera dilakukan Restorative Justice (RJ).
“Karena kerugian dibawah Rp1,5 juta, maka dilakukan RJ. Mereka juga mengaku baru kali ini mencuri,” tuturnya.
Kini, korban maupun para tersangka masih akan dilakukan pertemuan untuk bisa segera berdamai.
“Sudah dipanggil kedua belah pihak, tapi belum ketemu. Untuk selanjutnya bisa ganti rugi,” jelas Ipda Yudi.
Seperti diberitakan sebelumnya, nasib nahas menimpa Pipit (68) asal Jalan Kebalen Wetan Gang 3B, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Pasalnya, ratusan telur ayam yang baru ia beli dari Blitar, harus hilang diambil komplotan maling.
Telur ayam sebanyak 500 biji tersebut baru dibeli korban dari supplier asal Blitar dan akan dijual kembali.
Paket telur yang biasanya ditaruh oleh kurir ekspedisi di pojok teras rumah. Saat itu, oleh kurir ditaruh di depan rumah.
Saat komplotan maling tersebut melintas, melihat tumpukan telur berada di depan rumah, langsung diambil dan kabur begitu saja. (Dik/YD)