
KOTA MALANG – malangpagi.com
Kota Malang kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025. Tahun ini, sebanyak lima medali berhasil dibawa pulang oleh para pelajar dari beberapa sekolah unggulan di Kota Malang, baik dari jenjang SD maupun SMP.
Saah satu siswa SD Unggulan AL-YA’LU Kota Malang, Adam Karunia Ilahi yang saat ini menduduki bangku kelas 6 berhasil menyumbangkan 1 medali emas dalam ajang OSN 2025 di bidang IPA.
Kepala Sekolah Unggulan AL-YA’LU Kota Malang, Purnomosidi, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil dari ekosistem juara yang selama ini terus dibangun di lingkungan sekolah.
“Yang pertama kami tentu bersyukur, karena OSN ini adalah salah satu ajang kompetisi akademik bergengsi yang diselenggarakan Kementerian. Di AL-YA’LU sendiri, sejak tahun 2021 kami sudah pernah meraih juara di bidang IPA dan Matematika, 2022 juga meraih IPA dan Matematika Medali Emas dan Perak. Setelah melewati masa pandemi, Alhamdulillah tahun 2025 ini kembali bisa mendapatkan medali,” ungkap Purnomo.
Ia mengatakan, sekolahnya sejak awal memang mengintegrasikan kurikulum nasional dengan muatan olimpiade dan kurikulum internasional. Dengan cara ini, para siswa terbiasa menghadapi berbagai kompetisi akademik.
“Di AL-YA’LU, dukungan bukan hanya dari sisi kurikulum, tapi juga pembinaan intensif dari guru internal dan kerjasama dengan orang tua. Selain itu, teman-teman siswa juga saling mendukung, sehingga ekosistem juara ini benar-benar terbentuk,” terangnya.

Sementara itu, Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Malang, Muflikh Adim, menyebutkan bahwa capaian OSN tahun ini sangat luar biasa. Jika tahun lalu Kota Malang hanya meraih dua medali, tahun ini berhasil membawa pulang lima medali dari berbagai bidang.
“Medali emas diraih oleh SMP MTSN I di bidang IPS, lalu medali perak Matematika SMP Katolik Kolose Santo Yusuf I, medali perunggu IPA SD Sabilila, medali perak Matematika Santo Yusuf II, dan satu lagi medali emas bidang IPA diraih oleh SD AL-YA’LU,” jelas Muflikh.
Ia mengakui bahwa dominasi sekolah swasta dalam OSN kali ini cukup menonjol. Hal itu, menurutnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari dukungan penuh orang tua, kesiapan guru pembina, hingga kebijakan yayasan sekolah dalam mengatur strategi pembelajaran.
“Dukungan orang tua sangat menentukan, begitu juga dengan guru pembina yang mampu mengarahkan siswa sesuai potensi mereka. Tidak jarang juga sekolah menggandeng pelatih dari luar untuk memperkuat kemampuan siswa. Ke depan, kami bersama K3S (SD) dan MKKS (SMP) akan merumuskan wadah khusus pembinaan olimpiade agar sekolah negeri juga bisa lebih berprestasi,” pungkasnya. (YD)