
KOTA MALANG – malangpagi.com
Rencana pembangunan jalan tembus di kawasan Perumahan Griya Shanta, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, terus menuai perhatian publik. Meski sempat muncul penolakan dari sebagian pihak, sejumlah warga justru menyampaikan dukungan karena menilai proyek tersebut akan membawa dampak positif bagi lingkungan mereka.
Salah seorang warga RW 12 Griya Santa yang enggan disebutkan namanya mengaku tidak keberatan dengan rencana pembangunan jalan tersebut. Ia bahkan menilai keberadaan jalan tembus justru akan meningkatkan nilai properti di wilayahnya.
“Kalau jalan tembus itu jadi dibangun, harga rumah saya juga bisa ikut naik. Jadi saya pribadi tidak masalah, justru mendukung,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Ia mengatakan, wacana pembangunan jalan tembus sudah lama diperbincangkan di lingkungannya. Menurutnya, selain memperlancar akses lalu lintas, proyek tersebut juga berpotensi mendongkrak nilai ekonomi kawasan sekitar.
“Saya tidak mempermasalahkan, mau dibuka silakan, tidak juga tidak apa-apa. Tapi kalau jalan itu benar-benar terealisasi, nilai jual rumah jelas bisa meningkat,” jelasnya.
Berdasarkan informasi, saat ini sejumlah warga tengah dimintai persetujuan terkait sikap mereka terhadap rencana pembangunan tersebut. Proses pendataan dilakukan secara langsung dengan membagikan formulir ke rumah-rumah warga.
Sementara itu, ada pula warga yang memilih bersikap netral. Mereka tidak menolak, namun juga tidak secara aktif mendukung, dan menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan pemerintah kota.
“Kalau saya pribadi, mau dibongkar atau tidak sama saja. Tapi kalau memang dibuka dan dijadikan jalan tembus, ya bagus, karena akses jadi lebih mudah,” tutur warga lainnya.
Sebagai informasi, rencana pembangunan jalan tembus Griya Santa, Candi Panggung ini digagas sebagai upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mengurai kemacetan di ruas Jalan Candi Panggung hingga Jalan Soekarno-Hatta.
Hasil kajian dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menunjukkan bahwa tingkat kejenuhan lalu lintas di kawasan tersebut mendekati angka 1, jauh di atas batas ideal antara 0,5 hingga 0,7. Kondisi itu menunjukkan perlunya jalur alternatif untuk memperlancar arus kendaraan.
Dari data Dinas PUPRPKP Kota Malang, seluruh ruas jalan di kawasan Perumahan Griya Santa telah berstatus sebagai jalan umum. Hal ini memperkuat dasar hukum bagi pemerintah untuk melanjutkan proyek jalan tembus yang dinilai strategis untuk memperbaiki konektivitas antar wilayah di Kota Malang. (YD)