PAMEKASAN-malangpagi.com
Memprihatinkan, siswa Sekolah Dasar (SD) I, Kecamatan Pademawu mengalami nasib yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Ageng Pengestu (7th), asal Dusun Jambul, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan ini menderita sakit kanker getah bening terbilang akut (ganas).
Sedangkan, dilihat dari kondisinya sejak berusia 3 tahun anak ini memiliki orang tua hanya seorang ibu saja serta ditemani kakaknya. Dan, ayahnya sendiri telah meninggal dunia.
Berdasarkan pantauan di lapangan, saat melakukan pengobatan atas penyakit yang diderita Ageng Pangestu, ibunya harus mondar-mandir sendiri untuk melakukan kemoterapi terhadap anaknya. Itu dilakukan, saat pengobatan lanjut paska operasi, Selasa (19/3/2019).
Dan, Ageng Pangestu menderita penyakit kanker getah bening ini diketahui sejak satu tahun yang lalu.
Sejak diketahui, menderita penyakit itu ia harus menjalani dua kali operasi dan hingga saat ini, sang ibu harus bolak-balik melakukan kemoterapi di salah satu rumah sakit di Surabaya, setiap sepuluh hari sekali.
Kepada Irma, salah satu relawan, Ibu Ageng Pangestu, Arini mengungkapkan keluh kesahnya selama ini.
“Saya kebingungan untuk membiayai pengobatan Ageng, karena sudah tidak memiliki apa-apa. Setelah, warung saya yang terpaksa tutup,” tutur Arini, Kamis (21/3/2019).
Menurut dia, warung kecil satu-satunya yang dimilikinya tersebut sebenarnya sebagai sumber penghidupan untuk membiayai anak-anaknya selama ini. Karena, modal sudah habis untuk biaya pengobatan, maka warung menjadi kosong sehingga terpaksa harus ditutup.
Untuk itu, mendengar apa yang dikeluhkan oleh orang tua Ageng Pangestu, relawan ini berupaya untuk mencarikan uluran tangan donatur atau dermawan atas kondisi penyakit yang diderita Ageng Pangestu.
Dengan demikian, hingga berita ini ditayangkan, semoga bisa menarik perhatian para donatur serta pihak terkait untuk meringankan beban keluarga Arini untuk menjalani pengobatan terhadap anaknya Ageng Pangestu yang menderita penyakit kanker getah bening ganas.
Reporter : Mery
Editor : Putut