
KABUPATEN MALANG-malangpagi.com
Sekitar beberapa bulan yang lalu, apabila melewati jalur lintasan arah Malang menuju Kecamatan Tumpang, tepatnya di wilayah Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, menghirup bau menyengat.
Ini diduga, bau tersebut ditimbulkan dari salah satu pabrik yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Berdasarkan informasi di lapangan, salah satu warga mengungkapkan bahwa bau menyengat itu diduga dari pabrik kertas yang berada pinggir jalan Desa Sumberpasir.
“Sepertinya bau ini berasal dari pabrik kertas itu mas,” ungkap dia, Kamis (25/4/2019).
Menurut dia, bau tersebut juga tercium sampai Puskesmas Pakis. “Kalau dirasakan, sekitar bulan lalu bau itu bisa tercium sampai di Puskesmas Pakis,” tandas dia.
Kepala Desa Sumberpasir, Indah Pribadi, mengatakan soal limbah yang diolah oleh pabrik kertas diwilayahnya sudah dikoordinasikan ke pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang.
Ini karena, lanjut dia, sudah ada laporan dari warga. Bahkan, pihaknya, sudah beberapa kali melakukan teguran terhadap pabrik itu.
“Hari Rabu (1/5/2019), habis Isya di rumah Kasun, DLH dan warga serta semua pihak akan mengadakan pertemuan. Termasuk saya juga hadir, untuk membahas soal polusi yang ditimbulkan dari pabrik itu,” tegas dia, Senin (29/4/2019).
“Silahkan, langsung temui pabrik itu. Saya sudah lepas tangan,” tambah Indah.
Secara terpisah, saat ditemui HRD PT Sumber Naga Cemerlang, Veve, kepada awak media menjelaskan, untuk pengolahan limbah pabrik kertas di tempat dia bekerja sudah memenuhi persyaratan sehingga tidak menimbulkan bau.
Ironinya, justru dia memberikan contoh dampak yang ditimbulkan dari limbah rumah tangga. “Saya juga orang sini, selama ini saya tidak pernah bau. Apabila bau, saya langsung hubungi tim pengolahan limbah. Sebenarnya, dampak limbah itu sama, contohnya limbah rumah tangga kan pasti bau juga,” ungkap dia.
Disoal mengenai pengoperasian pabrik itu, Veve menegaskan, bahwa pabrik sudah tidak operasi selama dua Minggu. Sementara, disinggung rencana pertemuan dengan pihak DLH, ternyata dia sudah mengetahui.
“Pabrik sudah tidak operasi dua Minggu ini, karena pesanan mulai berkurang. Dan, kami sudah ada pemberitahuan rencana pertemuan dengan DLH Kabupaten Malang, Rabu nanti,” pungkas dia.
Reporter : Red
Editor : Putut